Orangtuanya sibuk mencari keberadaan Rose. Sementara Aksa malah ada di rumah kakeknya semenjak diberitahukan di mana alamat lengkap sang kakek. Dia ingin meminta maaf karena ulahnya yang sudah membuat segalanya menjadi berantakan. Baik Aksa maupun kakeknya malah sama-sama bicara satu sama lain. Kakeknya Aksa yang sudah cukup tua, Aksa rindu setengah mati dan selalu menuruti ucapan pria ini semenjak diberitahukan meninggal. Namun, pria tua itu masih hidup sampai sekarang.
Aksa duduk termenung ketika sang kakek memberikan minuman untuknya. “Jadi, kamu mencampakkan, Rose?”
Sugito—kakek Aksa menghela napas panjang mendengar pengakuan sang cucu yang membiarkan istrinya pergi. Sementara itu Aksa masih termenung mengingat kebodohannya bertengkar dengan sang istri yang ternyata malah mengataka
