Hurt 11_1

1018 Words

Pernikahan pun terjadi. Ana sudah dihias dengan begitu cantiknya. Sekarang dia sedang di kamarnya ditemani Ivan atau Vanya yang baru saja selesai menghias wajahnya. "Ambooyy! Ta gendol! Gendoooll! Si eneng meuni geulis pisan!" sungut Ivan dengan tatapan kagumnya. "Si Aa Rama pasti bakal tambah suka! Lah, Vanya jamin!" tambahnya."Aa Rama tuh sangat suka sama perempuan yang cantik cantik kaya Neng. Kalau Vanya juga cantik sebenernya, cuma ya ..., gak sesempurna Neng!" Ana terkekeh, gadis itu merasa geli dengan apa yang dikatakan laki-laki yang saat ini memakai kaos berwarna pink dengan celana bahan berwarna hitam. Sungguh menggelikan. Rambutnya yang agak panjang ia ikat ke atas, laksana anak TK yang baru akan menginjakan kakinya ke taman kanak-kanak. "Eh, Eneng sejak kapan pacaran sama

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD