Rama hanya bisa terdiam dan sesekali tersenyum seperti orang gila, kala melihat bagaimana antusiasnya Ana menikmati berbagai macam jus buah yang sengaja ia pinta pada pihak penyedia. "Hati-hati minumnya Ana, kamu enggak perlu takut kehabisan. Semua makanan ini buat kamu ko," ucap Rama ketika melihat bagaimana rakus nya gadis itu bahkan sempat tersedak oleh makanannya sendiri. Ana melengos karena merasa malu kala sorot mata biru itu lekat padanya. "Tapi kamu janji kan kalau di rumah akan banyak jus?" rengeknya, sungguh terlihat sangat menggemaskan. Rama bahkan menggigit bibirnya sendiri karena ia sangat gemas pada perempuan yang saat ini tengah mengandung anaknya itu. "Iya, tentu saja. Kamu jangan khawatir ya." Dia mengusap puncak kepalanya Ana dengan begitu lembut dan perhatian. Membu