Rencana Alena

1213 Words
Elena menjalankan perusahaan Bank Global dengan bantuan Diego dan rekan lainnya sehingg tidak butuh waktu lama perusahan itu kembail mengepakkan sayapnya di dunia bisnis. Ema Lorenza sangat bangga pada putrinya yang memiliki kemampuan bisnis luar biasa. Gadis itu benar-benar sibuk hingga melupakan perusahaan Papanya yang hampir bangkrut karena empat puluh persen kepemilikan atas nama dirinya yang tidak ia ketahui dan kelalaian yang diperbuat oleh Alena. Elena Sanjaya menjadi wanita paling muda memimpin perusahaan Bank Global, ia telah mengembangkan perusahaan hingga keluar negeri tetapi gadis itu hanya memilih untuk bekerjasama dengan perusahaan menengah karena ia berpikir mereka lebih membutuhkan Bank Global. Diego Almanzo selalu setia di samping Elena hingga Bank Global benar-benar sampai puncaknya. Elena makan malam bersama Diego di sebuah Villa dekat pantai, Villa Excel yang dulu dijadikan taruhan pernyataan cinta pada Elena yang tidak diketahui oleh gadis itu. Makan malam berdua untuk merayakan keberhasilah kerjasama dan bangkitnya kembali Perusahaan Bank Global. “Elen, selamat atas keberhasilah dirimu memimpin Bank Global hingga dapat berkembang ke manca Negara.” Diego mengangkat gelas berisi minuman berwarna merah darah. “Semua ini berkat dukungan dan bantuan darimu.” Elena mengangkat gelas miliknya berisi jus jeruk. “Terima kasih Diego.” Gadis itu tersenyum cantik. “Tidak perlu sungkan.” Diego meneguk minuman miliknya hingga habis. “Diego, kamu jangan terlalu banyak minum itu tidak baik untuk kesehatan.” Elena mengambil gelas Diego dan menggantikan dengan jus segar. “Elen, kapan kamu akan membuka hati untuk diriku?” Diego menatap lembut pada Elena. “Maafkan aku.” Elena menunduk. “Aku tidak akan memaksa dirimu, selama aku bisa berada di sisi kamu cukup membuat aku bahagia.” Diego tersenyum tampan. “Terima kasih.” Elena tersenyum, ia merasa nyaman bersama dengan Diego walaupun ia tidak tahu itu cinta atau hanya sekedar suka. “Elen, selama kamu masih sendiri aku akan bertahan di samping kamu tetapi jika kamu telah menemukan pria yang cocok aku akan pergi.” Diego menggenggam tangan Anna. “Kita akan terus bersama sebelum kamu memiliki kekasih.” Elena tersenyum. “Diego, ini pertama kalinya kamu membawa aku kemari.” Elena beranjak dari kursinya, gaun pesta berwarna merah terang yang ia gunakan membuat gadis itu semakin cantik. “Apa kamu menyukainya?” tanya Diego. “Ya.” Elena tersenyum cantik, rambut yang ia sanggul menampilkan leher jenjang dan memperlihatkan tulang selangka yang seksi. “Aku akan memberikan kepada dirimu jika kamu mau tinggal disini.” Diego berjalan mendekati Elena. “Tidak, ini terlalu mewah, aku cukup senang bisa datang kemari.” Elena tersenyum cantik memperlihatkan gigi-gigi putih yang tersusun rapi. “Baiklah aku tidak akan membantah dirimu.” Diego berdiri di samping Elena menikmati sentuhan lembut angin laut. Mereka seperti sepasang kekasih karena kemanapun bersama tetapi tidak ada yang tahu, pria tampan dan dingin itu hanya menjalin hubungan tanpa status. *** Sanjaya duduk termenung di ruang kerjanya, ia tidak tahu akan mengalami kerugian yang besar sejak tidak bekerjasama lagi dengan Bank Global, bahkan keuntungan empat puluh persen perusahaan langsung masuk ke akun Elena. Pria itu tampak kebingungan. “Pa, kenapa kartu kredit Alena di blokir?” Alena berlari menuju ruang kerja papanya. “Perusahaan mengalami kerugian karena pengeluaran priabadi yang berlebihan.” Papa Sanjaya meletakkan berkas belanja Alena. “Pa, Alena baru saja menikmati kekayaan ini.” Alena kesal. “Elena tidak pernah melakukan itu, ia bahkan punya tabungan sendiri.” Sanjaya menatap tajam pada Alena. Pria itu ingat, Elena bahkan tidak pernah mau dibelikan mainan, ia lebih senang dengan saldo rekening yang terus bertambah. “Pa, kenapa papa terus membandingkan aku dengan Elena?” Alena berteriak. “Elena tidak pernah berteriak.” Sanjaya benar-benar merindukan putri yang pernah bermanja dengan dirinya. “Aku benci papa.” Alena berlari keluar dari ruangan kerja Sanjaya. “Elena, Ema, bagaimana kabar kalian sekarang? Kenapa kalian tidak mau bertemu dengan diriku?” Sanjaya sangat merindukan istri dan putrinya. Alena terus berlari menaiki tangga menuju kamar Elena yang telah menjadi kamarnya, ia hampir menabrak Mama Ambar. “Ada apa Alena?” Ambar menarik tangan putrinya. “Ma, Papa terus membandingkan diriku dengan Elena, itu sangat menyakitkan.” Alena menangis dan memeluk Mamanya. “Sabar sayang.” Mama Ambar mengusap punggung Alena. “Apa Mama tahu? Papa memblokir kartu rekeningku.” Alena terlihat emosi. “Kenapa sayang?” tanya Ambar. “Sepertinya perusahaan akan mengalami kebangkrutan.” Alena menatap tajam pada Ambarwati. “Aku akan mencari perusahaan yang dapat membantu perusahaan Papa.” Alena menghapus air matanya. “Akan aku buktikan, aku bisa mengalahkan Elena.” Alena mengepalkan tangannya. “Bagus Sayang, bersihkan dirimu sekarang agar kamu merasa lebih baik.” Ambarwati mencium dahi Alena. Gadis itu berjalan menuju kamarnya. Setelah membersihkan diri dan berendam dalam bak mandi yang mewah, ia akan mencari pengusaha kaya yang sukses di dunia bisnis. Alena menemukan profil Excel yang akan segera kembali ke Indonesia, pria kaya dan sangat sukses itu akan mengembangkan perusahaan yang sempat ia tinggalkan. Excel sedang mencari mitra kerja yang sesuai dengan perusahaan dirinya. “Aku akan mencoba menggunakan nama Elena untuk meminta bantuan Excel, karena empat puluh persen perusahaan Sanjaya atas nama Elena.” Alena tersenyum, ia akan meminta sekretaris papanya untuk membuat proposal permohonan kerjasama. *** Pagi hari Alena terlihat cantik dan rapi dengan pakaian kantor yang baru saja ia beli dengan menggunakan uang Mama Ambarwati. Gadis itu berjalan menuju ruang makan. “Sayang, kamu mau kemana dengan pakaian seperti itu?” Mama Ambarwati tersenyum melihat Alena. “Ke kantor bersama Papa.” Alena melirik Sanjaya yang langsung menghentikan aktivitas makannya. “Apa yang mau kamu lakukan di kantor?” Sanjaya meneguk air putih karena ia hampir tersedak. “Aku akam membuat proposal kerjasama dengan Perusahaan Excelent.” Alena tersenyum penuh percaya diri. “Perusahaan Excelent tidak akan mau bekerjasama dengan perusahaan yang hampir bangkrut.” Papa melanjutkan sarapannya. “Aku akan mencobanya.” Alena menikmati sarapannya. “Aku hanya minta bantuan sekretaris Papa untuk membuat proposal itu.” Alena menatap Papa Sanjaya. “Cobalah untuk membuat proposal kepada Bank Global.” Papa membalas tatapan Alena. “Pa, apa Papa mau aku di hina Elena?” Alena kesal. “Baiklah terserah dirimu.” Papa Sanjaya beranjak dari ruang makan dan berjalan menuju ruang kerjanya untuk mengambil tas kerja yang biasanya di bawa oleh Ema Lorenza tetapi tidak dengan Ambarwati. “Sayang, jangan melawan Papa kamu, jadilah anak yang manis.” Ambarwati mengusap kepala Alena. “Tentu saja Ma.” Alena tersenyum, ia segera menyelesaikan sarapan dan mengendarai mobilnya menuju perusahan Sanjaya. Sebuah ruangan yang seharusnya menjadi milik Elena kini ditempati oleh Alena, gadis itu dibantu oleh seorang sekretaris yang sudah ahli membuat proposal karena perintah Sanjaya. Sebenarnya para karyawan perusahan Sanjaya hanya mengenal Elena sedangkan Alena baru pertama kali ke kantor. “Nona Alena, kenapa kita menggunakan nama Nona Elena?” tanya sekretaris pada Alena. “Karena empay puluh persen saham perusahaan atas nama Elena.” Alena tersenyum. “Tetapi Nona ….” Kalimat wanita itu terhenti. “Anggap saja kesalahan nama.” Alena memotong kalimat sekretaris itu. “Setelah Proposal selesai kirimkan pada Perusahan Excelent.” Alena beranjak dari kursi kerjanya. “Baik Nona, saya permisi.” Sekretaris itu segera keluar dari ruangan Alena. “Excel, kamu akan menjadi milikku.” Alena tersenyum melihat gedung pencakar langit yang ada diseberang kantornya. Perusahaan Excelent milik Excel. Keserakahan manusia tidak akan pernah hilang kecuali setelah kematian menjemputnya. Serakah adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu benar atau salah. Serakahlah dalam hal kebaikan bukan sebaliknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD