Chapter 22 | Sexy Revenge

1112 Words

“Kita akan makan siang dengan Ibu.” Ucapan itu hanya dibalas anggukan oleh Hera. Mereka akan langsung ke mall setelah dari bandara. Revaldo terlihat meregangkan tubuhnya dan kemudian menghela napas dengan berat. Lelaki itu nampak kelelahan. Hera sebenarnya turut prihatin. Hanya saja mengingat lelaki itu dalam beberapa hari terakhir menghabiskan waktunya dengan Kirana membuat rasa prihatin itu menguap. “Kau lelah?” Sepanjang perjalanan di pesawat, lelaki itu sibuk dengan laptopnya. Sudah jelas lelaki itu sibuk bekerja. “Sangat.” Perbincangan mereka terdengar manis seolah hubungan keduanya baik-baik saja. “Kemari, berbaringlah.” Hera menepuk pangkuannya. Memberi arahan agar lelaki itu menjadikan pangkuannya sebagai bantal. “Kau bisa tidur selama perjalanan.” Mereka naik mobil den

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD