“Jangan membuatku malu.” Hera hanya memutar bola matanya malas ketika mendengar ucapan Revaldo itu. Seolah peringatan itu diberikan karena Hera adalah tipikal perempuan yang tidak bisa menjaga sikap. “Memangnya sikap memalukan apa yang bisa aku lakukan saat menonton futsal nanti?” “Who knows. Bahkan kau tiba-tiba bisa memperdaya ibuku agar penikahan ini terjadi.” Lelaki itu kemudian keluar dari mobil. Meninggalkan Hera begitu saja. “Berapa lama acara ini, Joshua? Aku sebenarnya tidak berselera menonton pertarungan ego berkedok pertandingan futsal seperti ini.” “Estimasi satu jam, Nona.” Hera menganggukkan kepalanya. “Aku membawa kotak bekal untuk Verald juga. Bisa nanti tolong kau berikan tanpa sepengetahuan Revaldo?” “Baik, Nona.” “Terima kasih banyak.” Mereka mulai memasuki t