Kirana menatap perhiasan yang membuatnya tertarik. Ia ingin membeli beberapa perhiasan edisi terbaru untuk menambah koleksinya.
“Perhiasan yang cantik, bukan?”
Suara seorang lelaki membuat Kirana langsung menoleh.
“Secantik dirimu.”
Lelaki itu asing namun dari pakaiannya, Kirana sangat tahu bahwa lelaki itu kaya.
“Terima kasih atas pujiannya,” ucap Kirana seraya tersenyum.
“Fernando Richardson.”
Lelaki itu memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangan. Kirana pernah mendengar nama Richardson namun ia tidak bisa mengingat terlalu detail.
“Kirana,” sahutnya kemudian seraya menjabat tangan itu.
Jabatan tangan itu terjalin cukup lama disertai kontak mata. Dari caranya menatap, Kirana mengerti bahwa lelaki itu tertarik padanya dan sedang berusaha mendekati Kirana.
“Nama yang inda
