Begitu Hero membuka mata, yang pertama kali dilihatnya adalah langit-langit rumah sakit. Bau obat-obatan khas rumah sakit langsung tercium. Lelaki itu sadar dimana dirinya berada. “Bagaimana keadaanmu, Kak? Ada yang terasa sakit?” Hero menoleh ke sumber suara dan menemukan Hera tengah menatapnya. “Kau disini?” tanya Hero seraya berusaha bangkit agar posisinya menjadi duduk. Akan tetapi sebelum lelaki itu berhasil duduk, Hera melarangnya dan meminta agar posisi Hero tetap merebah. “Tiduran saja, Kak. Kau harus banyak istirahat,” ucap Hera. Hero memejamkan matanya sejenak. “Aku berharap kau bisa segera sehat. Aku tidak memberitahu papa mama soal ini.” “Ya. Lebih baik mereka tidak perlu tahu,” sahut Hero. Lelaki itu membuka matanya dan kemudian menghela napas. “Kau sedang apa disi