“Aidan Hardinata dan Mahero Hardinata. Senang karena bisa bertemu kalian sedekat ini.” “Terakhir kita bertemu di pengadilan dua tahun lalu,” sahut Aidan. Revaldo menganggukkan kepalanya. Lelaki itu terhitung jarang bertemu Aidan karena Aidan lebih sering mengurus perusahaan yang berada di luar negeri. Sementara Hero dan Alden, masih cukup sering bertemu di acara bisnis atau saat mereka sama-sama menjadi tamu undangan. “Sepertinya kita semua baru kembali dari kerja dan langsung kemari,” ujar Hero. Ini lebih seperti Revaldo memenuhi panggilan untuk diintrogasi. Akan tetapi tidak masalah. Ia tidak keberatan untuk diintrogasi oleh dua lelaki ini. “Ngomong-ngomong, Alden tidak sekalian ikut?” tanya Revaldo. Ia hanya merasa proses introgasi ini terasa kurang lengkap. “Dia ada pekerjaan p