Lupa

1282 Words
Bayu pulang ke rumahnya dengan perasaan yang sedikit lega Ya setidaknya dia sudah mengutarakan apa yang harus disampaikan kepada Arta dan didengar juga oleh istri pria itu. Sesampainya di rumah Bayu langsung disambut oleh Areta yang sedang menunggunya di depan ruang keluarga, Bayu langsung menceritakan apa yang terjadi di sana dan Areta juga nampak sedikit lega karena setidaknya suaminya sudah berbicara kepada Arta. Areta memang masih mencintai Arta tapi Biar bagaimanapun juga pria itu sudah memiliki istri dan mereka juga sudah memiliki suami jadi biar bagaimanapun secinta-cintanya Areta terhadap Arta, iya harus melepaskan pria itu bagaimanapun caranya. " ya udah syukur deh kalau kayak gitu Soalnya aneh banget juga kalau dia masih ngedeketin aku dengan cara yang seperti itu. Mau pakai cara gimanapun Iya aku nggak bakal mau lah soalnya aku juga udah punya suami dan bentar lagi Jadi ibu gila aja tuh orang "ucapan Rita yang mengomel dengan dirinya sendiri Sementara Bayu Ia hanya menatap istrinya itu dengan Tatapan yang yang lembut disertai dengan senyum tipis yang Terukir di wajahnya. Sadar karena ditatap oleh suaminya Areta lantas menoleh "aku tahu kali aku secantik itu tapi ya Masa harus dalam gitu menatapnya ucap Areta. Bayu jadi malu sendiri karena ketahuan oleh istrinya itu kemudian setelahnya mereka mengobrol santai sebelum makan malam. saat mereka sedang asyik makan malam tiba-tiba ponsel Dina berdering. Gadis itu terlonjak kegirangan karena Ia mendapat SMS dari kantor tempat aretha dan juga Bayu bekerja bahwa Dina diterima untuk bekerja di sana sebagai karyawan tetap. " Dina Ada apa? Kok kamu girang banget gitu sih? "Tanya Bayu kepada adik sepupunya itu. Sementara yang ditanya masih belum bisa menjawab dan akhirnya setelah beberapa menit Gadis itu hanya menjawab pertanyaan dari sepupu dan juga iparnya. "Mas, mbak, Alhamdulillah Dina keterima kerja di kantor Mas sama mbak" jawab Dina yang juga membuat sepasang suami istri itu merasa bahagia karena mendengar ucapan dari Dina "Ya ampun Selamat ya udah Mbak bilang kan kalau kamu tuh bakal diterima, Selamat ya selamat memulai karirnya" ucap Areta sembari mengelus punggung adik iparnya tersebut. Hari-hari mereka lewati dengan biasa saja tanpa gangguan Arta lagi, terlebih lagi sekarang Dina sudah mulai bekerja di kantor yang sama dengan Areta jadi setiap pagi mereka akan berangkat bekerja bertiga lalu begitupun juga dengan pulangnya mereka akan selalu pergi dan pulang bertiga. di awal Areta mulai merasakan ngidam yang benar-benar ngidam hampir satu rumah dibuat kelimpungan olehnya karena secara tiba-tiba ia ingin sekali makan es krim yang biasa dijual oleh bapak-bapak yang lewat di kompleks. Sesudahnya hal itu sangat gampang untuk ditemukan hanya saja yang salah adalah waktunya Karena Areta tiba-tiba berbicara seperti itu di saat malam sudah sangat larut. Bayu sendiri langsung pusing seketika karena setahu dia bahwa ibu hamil jika ngidam harus dituruti karena kalau tidak bisa-bisa anaknya bisa ileran kalau udah lahir. Bayu yang saat itu sudah hampir terlelap tiba-tiba langsung segar kembali karena takut anaknya menjadi ileran saat sudah lahir. "Sekarang banget ya?" Tanya Bayu kepada Areta untuk memastikan Apakah istrinya itu benar-benar ingin memakan es krim atau tidak. Areta hanya mengangguk "Mau banget sekarang nggak tau deh tiba-tiba kayak lihat gitu di i********: terus aku kayak pengen banget. nyarinya di mana ya? kamu bisa cariin kan?? " tanya Areta kemudian Bayu segera bergegas untuk mengambil kunci mobil yang terletak di sebuah nakas tempat tidur Mereka kemudian barulah ia turun ke bawah. Saat melewati ruang tamu tiba-tiba Bayu melihat Dina yang sedang bermain handphone dengan senyum yang tak lepas dari bibir tipisnya. Sekilas Bayu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya kemudian Ia pun memanggil Dina untuk menemaninya mencari es krim untuk sang istri. "Din , temenin mas yuk nyari es krim yang biasa dijual abang-abang yang lewat di komplek. Mbak mu lagi ngidam soalnya "ucap Bayu Dina lantas menoleh kearah Kakak sepupunya itu "lah es dung-dung ta Mas?"tanya Dina Bayu mengangguk, seakan mengerti lalu Dina mengekor di belakang Bayu Iya setuju bahwa Iya bisa menemani Kakak sepupunya itu untuk mencari es krim di tengah malam buta. Di saat mereka sedang sibuk mencari es krim yang diinginkan oleh Areta tiba-tiba perut Dina berbunyi yang menandakan bahwa Gadis itu sedang lapar, beberapa detik setelahnya mereka berdua saling berdekatan satu sama lain kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak. Iya sebenarnya tidak ada yang lucu hanya saja menurut Bayu itu adalah hal yang lucu. "Bukannya tadi udah makan ya?" Tanya Bayu Dina mengangguk "Tapi kan lapar lagi mas"jawab Dina. Saat itu mereka yang kebetulan Tengah melewati sebuah restoran fast food kesukaan Bayu, jadilah Bayu segera membelokkan mobilnya ke sebuah restoran fast food kesukaannya. Dina langsung senang sekali karena Kebetulan juga sedang lapar dan kakak sepupunya itu sangat peka akan kelaparan nya. " gara-gara Kamu lapar nih aku juga jadi ikutan laper, makan yuk"ucap Bayu sembari berjalan duluan dan Dina yang mengekor di belakangnya. Mereka berdua dengan asiknya makan bersama sembari mengobrol sehingga mereka lupa waktu dan tanpa sadar tiba-tiba adzan subuh berkumandang barulah Bayu mengajak Dina untuk pulang karena Biar bagaimanapun juga walaupun Besok libur ya tetap mereka harus tidur. Sesampainya di rumah tiba-tiba saat Bayu baru saja membuka pintu Iya sudah melihat sosok istrinya yang sedang duduk sembari bermain HP menghadap ke arah pintu. Saat melihat Areta Bayu langsung beristighfar dalam hati kemudian barulah ia Mengingat bahwa alasannya keluar tadi adalah untuk memberikan Areta ice cream pesanannya tapi ia malah bablas mengobrol dengan Dina hingga Ia lupa dengan pesanan istrinya. Areta sudah tahu bahwa suaminya itu tidak memberikan pesanannya, Bahkan mereka sudah beli sendiri karena tadi ia menitip kepada satpam kompleks yang kebetulan sedang lewat di depan rumahnya saat Areta mengecek Apakah suami ya sudah datang ataukah belum. Bayu semakin merasa bersalah ketika melihat beberapa stik es krim yang sudah hampir kering di atas meja ruang tamu, hal tersebut menandakan bahwa mereka telah mendapatkan apa yang ia inginkan tanpa dibantu oleh Nya. " asli aku minta maaf banget, aku nggak nemu pesanan kamu jadi aku keliling-keliling terus jadinya " ucap Bayu dengan sedikit berbohong karena Takut dimarahi oleh Areta. Ada itu tertawa sinis kemudian menunjukkan sebuah foto screenshot yang menampilkan Di mana letak posisi Bayu tadi. "Kalau mau bohong yang pintar dikit dong soalnya live location kamu kan masih aktif jadi aku masih bisa mantau kamu, nyari es krim abang-abang kok di McD Ya nggak bakal dapetlah mana sampai subuh lagi ngapain aja tuh sampai lupa pesanan istrinya "ucapan Areta dengan nada yang begitu sinis terhadap Bayu. Bayu sendiri berusaha agar tidak terlihat kaget karena ia telah ketahuan berbohong. Karena mood nya sudah terlanjur rusak karena suaminya yang bahkan bisa lupa dengan apa yang ia pesan dan juga karena suaminya ya tega membohonginya akhirnya Areta memilih untuk mendiami Bayu karena ya bukan karena Areta childish Ia hanya ingin memberikan Efek Jera kepada suaminya itu. Hal yang pertama yang harus Areta lakukan adalah dengan tidak membiarkan Bayu untuk seranjang dengan dirinya, pesan baru saja memarahi Bayu Iya langsung naik ke atas kamarnya kemudian mengambil barang-barangnya untuk dipindahkan ke kamar sebelah agar Bayu sadar bahwa Iya sangat salah. Bayu yang melihat tingkah kita seperti itu semakin merasa bersalah karena biar bagaimanapun juga istrinya itu sedang ngidam dan ia malah bisa-bisanya melupakan apa yang istrinya inginkan. Bayu panik ketika melihat kereta mengangkut barang-barangnya menuju kamar sebelah, rasanya saat itu juga ia ingin menelepon ibu nya untuk berbicara kepada Areta andai saja saat itu waktunya sedang memungkinkan. Keesokan harinya Areta masih mendiami Bayu, Iya sarapan jauh lebih cepat dari biasanya kemudian ia berangkat sendiri menggunakan mobilnya yang sudah lama tidak ia kendarai menuju kantor. Dan bangun tidur Bayu langsung mengecek Apakah Areta sudah bangun atau tidak di kamar sebelah dan yang ia dapati hanyalah sebuah kamar yang sudah tertata rapi karena pemiliknya sudah meninggalkan kamar tersebut. Bayu segera berlari ke bawah untuk memastikan apakah Areta masih berada di rumah atau tidak, baru saja hendak bertanya kepada sang asisten rumah tangga Bayu malah melihat garasi rumah yang dimana hanya ada mobilnya di sana. Bayu semakin yakin bahwa Areta sudah berangkat duluan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD