Keputusan Areta

1030 Words
Arita pulang ke apartemennya dengan keadaan yang begitu hancur Bagaimana tidak ia melihat Artha kekasihnya yang selama ini selama bertahun-tahun ia temani yang menjanjikan nya sebuah kehidupan yang ia impikan selama ini malah ingkar janji Areta sadar bahwa apa yang ia lakukan sebenarnya salah karena ia menunggu suami orang sebenarnya bisa saja jika iya bersama dengan pria lain namun apa boleh buat jika hatinya saja memang milik Artha Sesampainya di apartemen Areta langsung melampiaskan kemarahannya dengan cara berteriak sekencang mungkin di balkon apartemennya rasanya Iya terlalu sedih karena walaupun Arta sudah ingkar janji Iya tidak bisa marah karena ia terlalu menyayangi Arta Entah sudah berapa kali Areta berteriak sekencang mungkin semua itu sudah tidak terhitung setiap kali ia mengingat Arta bersama Thalia melakukan hubungan suami semua itu membuat kita menjadi sakit sendiri, Arita sendiri tidak tahu harus berbuat apa karena selama ini selama hampir 10 tahun terakhir dunianya adalah milik Artha sepenuhnya Memang benar, memang benar bahwa banyak laki-laki yang berusaha mendekati Areta selama mereka tahu bahwa Areta sudah tidak berpacaran lagi dengan Arta Tapi walaupun Areta ingin merespon mereka seakan-akan ada sesuatu hal yang melarang aretha untuk mengiklaskan Arta untuk istrinya, Areta tidak bisa karena ia terlalu mencintai pria itu Entah mendapat ide dari mana tiba-tiba Areta menghubungi Bayu, Ia melakukan Bayu dengan air mata yang masih berlinang di pipinya, tidak lama kemudian Bayu datang ia berdiri di depan kamar Areta menunggu wanita itu keluar dari sana. Bayu Paham bagaimana Areta kalau sedih iya tidak bisa tinggal di suatu ruangan yang sempit karena sejak dulu Jika saja Areta sedih wanita itu pasti memilih untuk keluar untuk berjalan-jalan hingga sedihnya hilang Bayu sangat paham apa yang harus dia lakukan yang pertama ia akan mengajak Areta untuk makan es krim terlebih dahulu, setelah itu itu barulah ia akan mengajak Areta menuju salah satu taman yang dulunya menjadi saksi bisu ketika mereka berdua masih berpacaran. sesampainya mereka berdua ditaman taman, belum apa-apa Areta sudah mengeluarkan air matanya ia sudah berteriak sekencang mungkin melampiaskan kemarahannya dan kesedihannya kemudian barulah ia menangis dengan tersedu-sedu sembari memeluk kedua lututnya. Sementara Bayu Iya hanya diam melihat Areta menangis karena ia sudah tahu jelas bahwa ketika Areta sedang bersedih seseorang harus membiarkannya bersedih dahulu kemudian barulah iya berbicara ketika Areta sudah mengajak berbicara "Dia jahat banget tau, dia sendiri yang minta aku buat nungguin dia, dia sendiri yang minta aku buat sabar menghadapi istrinya, dia sendiri yang minta aku jauh-jauh dari laki-laki karena dia janji sama aku buat Nikahin Aku, tapi sekarang apa? Dia sendiri yang mengingkari janjinya dia sendiri yang udah tidur sama perempuan"ucap Areta sembari mengusap air mata yang berlinang di pipinya " jadi habis ini gimana Kan katanya kamu masih mau sama Arta?" Tanya Bayu sembari sesekali mengusap punggung Areta dengan lembut. Areta menggeleng dengan cepat " enggak aku udah nggak mau aku udah nggak mau melakukan hal bodoh seperti itu lagi aku nggak mau buang-buang waktu lagi sama orang yang nggak jelas kayak dia orang yang nggak nepatin janji kayak dia, Aku mau memulai hidup baru aku sendiri aku bakalan mengiklaskan dia dengan istrinya, Lagian pasti masih banyak kok Yang mau sama aku nggak cuma dia doang "ucap Areta yang sukses membuat secercah Harapan di hati Bayu kembali muncul Bayu kembali mengusap punggung Areta kemudian muncul setitik senyum dari bibir tipisnya " Iya kamu berhak buat bahagia dengan orang yang berbeda Aku yakin kamu adalah orang yang berharga yang nggak pantas buat disakitin sama orang yang nggak bertanggung jawab seperti dia. Kamu harus sadar bahwa kamu terlalu berharga untuk dia, bahwa kamu pantas mendapatkan semua yang lebih lebih baik daripada dia " ucap Bayu yang mendapat anggukan dari Areta "Makasih ya ya Mulai detik ini aku nggak bakalan lagi menghubungi dia, atau paling nggak aku bakal ketemu sama dia sekali lagi untuk benar-benar memutuskan hubungan kami berdua aku nggak mau lagi sama dia aku bener-bener nggak mau " ucap Areta lagi, Bayu mengangguk kemudian memberi Areta sebuah botol yang berisikan air mineral untuk diminum oleh wanita itu "Udah ya nangisnya nggak usah berlarut-larut kamu terlalu berharga untuk disakitin seperti ini kamu Berhak Bahagia Areta kamu Berhak Bahagia bahkan tanpa dia kamu tahu kan kan kamu itu berlian berlian di antara para emas " ucap Bayu lagi seakan-akan memberi semangat kepada Areta untuk segera melupakan pria itu, Areta meraih botol minuman yang diberikan oleh Bayu kemudian menegakkannya hingga hampir habis " Terima kasih banyak ya "ucap Areta yang hanya mendapat anggukan dari Bayu Setelah merasa cukup untuk menenangkan diri akhirnya mereka berdua pulang namun sebelum pulang Bayu mampir ke minimarket untuk membelikan beberapa es krim untuk Areta karena ia hapal betul Bagaimana jika wanita itu sedang bersedih, jika sedang bersedih aretha paling menyukai eskrim baginya meminum es krim ketika bersedih adalah pilihan yang tepat dibanding meminum kopi yang sudah pahit Sesampainya di apartemen sebenarnya Areta ingin ditemani lebih lama oleh Bayu namun ia terlalu sungkan untuk memintanya jadilah ia membiarkan Bayu pulang untuk beristirahat karena besok mereka harus kembali bekerja, Sesampainya di apartemen Areta kembali mengingat apa yang hari ini Arta bersama istrinya , Hal tersebut membuatnya muak ingin marah namun ia sadar bahwa sekalipun ia marah semuanya tidak akan berubah Iya sudah terlalu kecewa dengan pria itu Baru saja Areta ingin Mengunci pintu kamarnya tiba-tiba pintu apartemennya dibuka oleh seseorang dan ia yakin orang itu adalah Arta karena Siapa lagi yang tahu password pintu kalau bukan pria itu "Sayang Ayo kita bicara " ucap Artha sembari menatap dalam-dalam mata Areta Areta mendekati Artha kemudian memberikan tatapan tajam kepada pria itu " Arta Mari kita Sudahi hubungan ini, hubungan ini terlalu sepihak untuk aku dan terlalu menguntungkan untuk kamu ini sudah terlalu toxic dan aku sudah terlalu jahat kepada istri kamu. Aku sadar kalau kita berdua emang sudah berakhir Sejak hari dimana kamu menikah Thalia, udah ya aku enggak mau sakit lebih dalam lagi " ucap Areta yang sukses membuat Arta kaget " kamu nggak bisa gitu dong bukannya kamu mau nungguin aku? " Areta menggeleng " enggak aku Berhak Bahagia Bahkan kalau nggak sama kamu Aku mau bahagia dengan jalan aku sendiri Kamu juga Berhak Bahagia dengan kehidupan kamu sendiri sekarang, kita masing-masing aja aku sama dunia Aku Dan Kamu Sama dunia kamu titik kita nggak usah berada dalam hubungan pacaran lagi Ayo kita putus "ucapan Areta yang sukses membuat Arta kaget setengah mati
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD