“Sssshhhh” Arman mendekatkan wajahnya dan hendak mengecup bibir manis Kalila. Namun, tiba-tiba satu tendangan mendarat di punggung Arman, hingga pria itu tersungkur ke samping Kalila dan membuat wanita itu menjerit ketakutan. “Byan?” gumam Kalila sembari menangis dan terengah. “Berani lu, hmm?” tanya Byan sembari memasang kuda-kuda. “Kurang ajar!” Arman segera bangkit dan menegakkan punggungnya. Satu kakinya terangkat dan mengayun hingga hampir menerjang rahang Byan, beruntung Byan segera menghindari serangan yang dilayangkan Arman. “La, telepon polisi,” teriak Byan. Arman panik. Dia kemudian menghantamkan tinju. Namun, lagi-lagi serangannya meleset. Byan malah menarik tangan pria itu dan membelitnya ke belakang. “Cepet, La,” teriak Byan lagi. Dengan air mata yang membuat m

