PROLOG

255 Words
Derit kecil lantai kayu memecah keheningan malam, mengisi kesunyian malam yang kian terdengar, bersamaan dengan pijakan langkah seorang gadis yang melangkah menuruni tangga satu demi satu pijakan. Sepi, tak ada hal lain yang terdengar selain deritan kayu dari langkah kaki yang berjalan di atas lantai lantai kayu yang kini terlihat tua dan terdengar rapuh. Mengisi kekosongan malam dengan suasana yang sedikit mencekam. Membuat setiap insan bergedik ngeri akan situasi tak nyaman yang ditimbulkan. Matanya terpejam, namun kakinya tak sekalipun berhenti melangkah, gaun tidur merahnya menjuntai selutut, dengan rambut pirang bergelombang yang ia biarkan terurai sepinggang. Cantik, gadis ini sangat cantik, Rambut pirang yang berkilau di bawah pencahayaan lampu yang minim, wajahnya yang polos saat matanya terpejam, bibir merah ranumnya yang mengatup dengan rapat, dan perangainya yang terlihat tenang menakjubkan, mahakarya indah yang Tuhan ciptakan Kakinya bergerak dengan lamban, namun tak menunjukan sedikitput bahwa iya kehilangan arah. Gadis cantik ini tetap melangkah sekalipun matanya terpejam, mengabaikan fakta bahwa ia belum kembali dari alam bawah sadarnya. Seakan memiliki penuntun yang menunjukan arahnya. Seakan memiliki petunjuk kemanapun pijakan kakinya melangkah. Tak ada yang mengetahui kemana gadis itu akan pergi sekarang. Tak akan ada seorang manusia pun yang tahu apa yang terdapat di alam tidur gadis ini. Hanya satu hal yang pasti, Gadis ini memiliki tujuan, suatu alasan yang perlahan menyelimuti alam bawah sadarnya, Sebuah alunan yang mengiringi setiap pijakan langkahnya, Seperti sebuah penuntun, yang membuat jiwanya terikat dan mencengkram hidupnya dengan erat.  . . . 》》》》To Be Continue《《《《
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD