Awalnya aku hanya gadis yang tidak mengurusi tentang percintaan. Aku awam terhadap hal-hal rumit bernama asmara yang melibatkan segala pernak pernika hati. Aku hanya gadis perawan yang bahagia dan mempunyai prestasi di akedemik dan membanggakan di pekerjaanku. Aku tau jika kata-kata perawan yang bahagia itu tidak mewakili diriku. Ada masa lalu kelam yang berhasil aku kubur. Trauma dan terapi pernah menjadi keseharianku. Hingga sedikit demi sedikit aku bisa melewatinya. Meski kadang kala hal itu bisa kambuh. Dalam pikiranku yang naif mengira jika masa lalu adalah masalah terbesarku. Tetapi kenyataannya tidak. Saat ini aku tengah berjuang. Bermula tindakan Iris yang mengasihani kewanitaanku yang terbengkalai merindukan sentuhan benda berotot dan menyebut jika aku butuh o*****e di ranja

