Alya merasa hatinya tidak enak sejak mereka meninggalkan pesta itu. Dia seperti merasa ada yang mengawasinya. Tapi dia tidak tau siapa itu.
“Elo kenapa diem aja, Al?” tanya Andra yang melihat Alya hanya diam saja.
“Ah… ah... a... aku gak kenapa-napa kok…”
Andra menatap Alya dengan tidak yakin. “Kamu haus, Al?”
“Ah, eng... enggak kok.”
“Gak usah bohong. Aku masuk ke dalam dulu ya. Mau ambil minum. Gak apa kan kalau aku tinggal sendiri disini?”
Sebenarnya Alya merasa semakin merasa tidak enak. Dia benar-benar merasa akan terjadi sesuatu pada dirinya. Dia juga sebenarnya ingin menahan Andra agar tidak pergi. Tapi dia tidak mempunyai alasan yang kuat untuk menahan Andra agar tetap di dekatnya. Akhirnya Alya menganggukkan kepalanya dan membiarkan Andra pergi.
“Gue gak bakal lama.”
