Homes hingga kini masih memikirkan gadis yang tampil di atas panggung. Dia masih penasaran dengan sosok yang membuat Sei berubah drastis. Pikirannya mulai menerawang sehingga ia ingin menyuruh pelayan pribadinya menyelidiki siapa gadis itu. Pria tua itu tidak ingin Sally sakit hati jika Sei memiliki simpanan. Dia ingin menyingkirkan segala hal yang menghalangi kebahagian Sally.
"John cari tahu artis yang berpakaian merah tadi. Dia yang tampil mengisi acara pergelaran ulang tahun perusahaan kita," ujar Homes.
"Baik tuan."
John segera pergi. Namun percakapan mereka di dengar oleh ibu tiri Sei. Wanita itu menghela nafas panjang sebelum mendekat ke arah Homes. Kebencian Homes terhadap keturunan dan menantunya memang sudah terkenal di keluarga ini.
"Dia Neira, artis pendatang baru yang lagunya booming, aku kira lagunya yang kemarin baru debut juga akan booming," ujar Caty.
Homes melirik dengan wajah tidak tertarik akan kehadiran Caty. Dia beranggapan wanita muda sepertinya tapi mau menikah dengan James yang duda, maka itu artinya Caty adalah gold digger.
"Buka itu yang aku ingin dengar, yang aku ingin tahu adalah hubungan gadis itu dengan Sei," kata Homes.
"Apa kakek mencurigai Sei selingkuh? itu tidak mungkin. Sei tidak mungkin mau melepas posisi CEO perusahaan demi gadis itu." Ia tahu kalau Sei juga tidak mau rugi dengan melepaskan semua hasil kerja kerasnya membangun perusahaan yang hampir bangkrut. Apalagi demi seorang wanita yang bisa ia dapatkan dengan mudah.
"Pria bisa menjadi bodoh karena cinta, siapa yang menjamin kalau Sei tidak melakukan hal serupa."
Setelah mengatakan pendapatnya, Homes memilih pergi meninggalkan Caty yang meremas tangannya. Dia tersenyum penuh kebencian karena tidak suka dengan ide kalau Sei jatuh cinta dengan gadis lain. Tidak ada yang tahu kalau Ia sendiri juga terpesona dengan anak tirinya itu. Terlebih usia mereka tidak berbeda jauh. Dirinya juga cantik, tapi Sei sama sekali tidak meliriknya meski ia menunjukkan isyarat godaan.
"Huh, aku tidak mau Sei bersama gadis itu. Aku sudah cukup mengalah dengan Sally jadi tidak boleh ada gadis lain yang muncul di hidupku Sei," guman Caty.
Alasan dia mendekati James tak lain adalah untuk menggoda Sei. Dia terpikat dengan ketampanan Sei sehingga mau melakukan apapun. Ia bahkan menyelidiki Sei diam-diam sehingga tahu kalau Sei sama sekali tidak mencintai Sei.
***
Di sisi lain, Neira menikmati agendanya mengambil video klip. Dia juga menikmati promosi dan tour padahal lagunya baru rilis beberapa hari yang lalu. Semuanya tim bekerja dengan cepat agar momentum ini bisa menghasilkan keuntungan dari solo Neira.
"Neira, kamu di mana?" tanya Sei saat Neira berada di salah satu stadium untuk tampil dalam rangka promosi. Dia menelpon Neira dan nampak kesal karena Neira sulit dihubungi. Apartemen ini serasa kosong karena tidak ada pemiliknya dan ia juga kesulitan menjawab gadis itu.
"Aku akan tampil. Jangan lupa ditonton ya."
Sei tidak suka hal ini terjadi. Dia tidak suka Neira tidak ada, ketika ia membutuhkan gadis itu. Gadis itu mulai sibuk dan ia ditinggal sendirian.
"Kapan kamu berhenti dari kesibukan mu?" tanya Sei di teleponnya.
"Aku tidak tahu dan tidak bisa, kamu tahu sendiri kan kalau solo ku baru debut."
Neira menikmati saat dimana Sei nampak frustasi karena tidak bisa menemuinya. Akhirnya apa yang ia rasakan kala merindukan Sei, bisa dirasakan oleh Sei. Saat ini Sei pasti menggila karena ia tidak sabar untuk menyentuh, memiliki dan merasakan dirinya di dalam. Sayangnya keserakahan Neira lebih besar dari ini.
"Baiklah."
Sei menutup teleponnya, ada rasa marah dan kecewa saat Neira seolah mengabaikannya. Sayangnya ia tidak bisa datang dan menyeret Neira pulang.
"Sialan, Johan mengatur jadwal Neira menjadi terlalu ketat sehingga aku tidak bisa menemuinya."
Bersama dengan itu, produk kosmetik Neira juga diluncurkan. Johan mengatur semuanya sehingga tidak ada yang tahu kalau Neira adalah pemilik NeCosmetik. Yang publik ketahui, Neira hanya ambrasador produk baru itu. Neira memekik senang dengan hasil yang ia peroleh meski uang itu berasal dari Sei.
"Johan, kamu luar biasa!"
"Jangan terlena, kita harus mempromosikan produk mu secara besar-besaran. Yang terpenting adalah konten yang kamu buat. Kamu harus rajin membagikan perawatan yang kamu lakukan dengan menggunakan kosmetik mu," jelas Johan.
Neira mengangguk. Dia tidak menyia-nyiakan usaha dan uang yang terbuang untuk menciptakan sebuah kosmetik sebagus ini. Berkat Neira yang mengunggah dirinya dalam konten media sosial, para fans nya juga mengikuti.
" Tentu saja. "
"Dan untuk pembelian saham, kamu harus siap kapan pun Neira." Johan mengatakannya dengan tegas.
"Wow, aku jadi merinding. Aku heran kenapa kamu tidak mendirikan bisnis mu sendiri? Padahal kamu orang yang sekompeten ini." Siapapun yang melihat kemampuan Johan pasti akan berpikir demikian. Pria ini seolah bisa bisa melakukan segalanya.
Johan tidak menjawab. Dia hanya menatap monitor laptop seolah tidak mendengar pertanyaannya. Hal itu membuat Neira cemberut dan memilih pergi.
Johan menghela nafas saat Neira pergi. Dia ingin membantunya karena memang ada penebusan yang harus ia lakukan. Dan juga pengkhianatan yang tidak bisa ia maafkan dari orang terdekatnya sehingga membuat semua yang ia miliki hancur. Seandainya saat itu ia tidak bertemu Sei, pasti saat ini nasibnya menjadi menyedihkan.
Namun ada lagi alasan kenapa ia membantu Neira. Hal ini masih menjadi rahasia yang akan ia simpan sampai saatnya ia mengatakan rahasianya.
Hari demi hari berlalu. Neira masih sibuk dengan tour promosi. Sei semakin frustasi karena ia merasakan perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan. Rasa gila, marah dan sedih mulai menguasainya hingga ia mulai kehilangan kewaspadaan.
Ya, John menemukan kalau Sei sering berada di gedung yang sama dengan milik Neira. Jelas hal itu menimbulkan kecurigaan John. Terlebih Sally sering datang ke rumah hanya untuk mengeluh kalau Sei mengabaikan dirinya.
"Tapi kenapa dia datang padahal saat ini Neira berada di kota lain?" tanya John pada diri sendiri.
"Apa mungkin gadis yang memiliki hubungan dengan tuan Sei?"
John pun memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut semua kecurigaan sampai ia mendapatkan kebenaran.