MINERVO 175 : Semua Orang Menertawakanku

1605 Words

Di luar, angin semakin ribut, pepohonan bergoyang-goyang miring nyaris roboh. Gerimis menghujam dinginnya malam di Kota Swart, membuat mobil-mobil yang berseliweran di jalan raya, menyalakan mesin pengelap kaca otomatis di jendela utamanya masing-masing, sementara para pengendara motor serentak berteduh di bangunan-bangunan pinggir jalan, menunggu badai berlalu. Gemuruh yang menggelegar-gelegar di langit, seakan-akan menambahkan kesan horor di malam itu, siapa pun enggan keluar rumah di tengah cuaca buruk seperti ini. Diserbu banyak rintikan air, genting dari setiap bangunan jadi berisik oleh suara hujan yang bergemericik. Beberapa pejalan kaki berlarian di tepi jalan, sementara angin bertiup semakin kencang. "Hmm, sepertinya kalian tidak bisa pulang cepat," kata Colin sesaat lelaki bera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD