MINERVO 27 : Kehebohan

2027 Words

Nico mendongak memandang langit yang biru, padang rumput yang luas, gedung-gedung yang tinggi, dan jalanan yang berisik, dari jendela bus. Nico sadar kalau saat ini, dia sudah tidak lagi berada di wilayah Kota Vineas, karena di tempat ini, tidak ada salju sedikit pun yang turun. Di sini sangat terang dan hangat, tidak seperti di Vineas, yang gelap dan dingin. Udara di sini benar-benar hangat, suara-suara burung yang bersiul-siul di pepohonan pun membuat suasana Kota Swart jadi semakin menenangkan. Tapi, sayangnya, kota ini terlalu banyak penduduk, karena saat Nico turun dari bus, matanya bisa melihat banyak sekali orang yang berdesak-desakkan di trotoar jalan, padahal ini sudah sore. "Selamat datang di Swart, Bro!" Jeddy merangkul leher Nico dengan akrab, napas lelaki itu mend

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD