Part 5

990 Words
Subway cafe_ Cafe dengan aksen aestetik yang biasa di buat untuk hangout anak- anak Kampus Brahmawijaya. Reynald dengan gaya Cool nya duduk dibangku dekat dinding kaca yang tembus pandang keluar hingga bisa melihat orang yang lalu lalang diluar. Dia mengeluarkan ponselnya dengan wajah kesal kemudian menghubungi Shireen . " Kamu dimana sih, ini sudah jam berapa??? jadi Perempuan itu lelet banget sih , emang lagi ama siapa? udah tau kan janjian jam makan siang , ini tuh udah lewat jam makan siang tau? " beo Reynald dengan nada tinggi. Sementara Shireen hanya bengong dengan ucapan Reynald di balik ponselnya " Kamu denger nggak sih " tanya Reynald kesal. " Hmmm" ucap Shireen " Aku tunggu sekarang juga" ketus Reynald. " Apaan sih enak aja, tadi pagi aku belom bilang jawab iya atau enggak, dan aku enggak janji mau datang" ucap Shireen " Aku nggak peduli pokoknya datang sekarang " Reynald langsung menutup panggilan teleponnya. "Yaampun diktator banget jadi orang" gerutu Shireen saat panggilan terputus. Shireen pun terpaksa menemui Reynald. Tak lama kemudian Shireen muncul , dengan kaos lengan panjang abu abu yang dipadukan rok jeans mini dan sepatu sneaker , lalu rambutnya ia kuncir kuda yang memperlihatkan lehernya yang jenjang . Baru saja Shireen meletakan bokongnya dikursi yang berhadapan dengan Reynald tiba-tiba Reynald sudah mengeluarkan ocehannya. " Bisa nggak jadi perempuan yang sopan, bisa nggak kalo apa apa tuh ngabarin, bisa nggak sih nggak bikin orang menunggu lama" protes Reynald. " Kamu tuh ya, nggak nyangka loh aku , ternyata kamu sebawel ini" gerutu Shireen yang tak percaya sikap Reynald yang sebenarnya. " Aku heran, kenapa gosip yang beredar kamu sedingin salju, padahal kenyataanya tuh kamu seberisik kaleng rombeng" beo Shireen dengan nada ketus. Reynald yang mendengar ucapan Shireen meneriakinya dengan kaleng rombeng merasa tidak terima, walaupun sebenarnya Reynald menyukai Shireen saat pada pandangan pertamanya hanya saja ia tidak suka sikap Shireen yang tidak penurut. "Apaaa!!!!! Wah wah , hebat kamu ya baru jadi Calon istri aja udah begini, gimana kalo udah jadi Istri kamu,makin nggak sopan nih pastinya , pantesan aja Papi kamu nitipin anaknya sama aku, mungkin karena nggak tahan sama sikap kamu" ujar Reynald sinis. Ucapan Reynald membuat Shireen kesal pasalnya perkataan Reynald itu menuduhkan bahwa Shireen adalah anak yang dibuang oleh orangtuanya."Mulutnya kaya silet banget nih cowok" batin Shireen. " Hebat yah kamu menilai orang dengan cepat, tanpa kamu sadari yang nggak sopan tuh siapa?" balas Shireen " Udah lah aku males debat sama anak kecil" jawab Reynald. " What, Anak kecil ?? kok situ mau ya di jodohin sama anak kecil kaya saya?? berarti situ p*****l dong mau nikahin anak kecil" kesal Shireen yangbmasih tidak terima dengan perkataan Reynald. " Kurang ajar banget kamu bilang aku p*****l" bentak Reynald marahyang tidak terima dihina seperti itu oleh Shireen, bagaimanapun nanti dia akan menjadi suami Shireen tapi perkataanya benar-benar membuat Reynald kesal. " Hey Bung, anda yang menyebut diri saya anak kecil, apa salah saya bertanya?" ucap Shireen santai. " Udah, nggak usah bahas yang lain, aku kesini cuma mau bilang, aku mau kalo kita sudah menikah nanti kamu harus jadi istri yang penurut, dan aku mau pernikahan kita secepatnya dimajuin, aku udah usulin ke Papa sama Mama , pernikahan kita dimajuin minggu depan" ucap Reynald. " Hah minggu depan!! nggak ah aku nggak mau . Pernikahan itu harus disiapkan secara matang bukan dadakan kaya gini, kesannya aku kaya nikah karena kecelakan kalo gitu" toka Shireen atas perkataan Reynald. " Kecelakaan apaan sih ngawur deh, kamu aja sehat begitu" ucap Reynald yang kurang paham atas perkataan Shireen. " Ishh ampun deh kalo ngomong ama orang kudet kaya kamu" ucap Shireen geleng-geleng kepala. "Nggak usah bicara pake bahasa yang aku nggak ngerti" ucapan Reynald membuat Shireen terbahak-bahak membuat Reynald bingung arti tertawanya itu. "Kamu ketawain aku?" tanya Reynald dengan wajah kesal. " Emang kamu kalo ngobrol pake bahasa apa ? bahasa alien sampe nggak ngerti ama ucapan aku" tanya Shireen berusahn menahan tawanya. "Nggak usah ngeledek Shireen" ancam Reynald dengan raut wajah kesalnya. "Iya aku nggak ngeledek, maksud aku gini ya Tuan Reynald, aku setuju nikah sama kamu bukan berarti pernikahan itu harus langsung minggu depan, aku mau semua di prepare dulu dengan matang, kalo aku nikah buru-buru kaya gini nanti orang-orang mikir aku udah hamil sebelum nikah . Oh ya satu lagi kudet itu artinya kurang update , pahamkan maksudnya kamu tuh kurang update sama bahasa pergaulan zaman sekarang" jelas Shireen yang sebenarnya ingin tertawa tapi ia menahannya karena ia tahu jika ia tertawa pasti Reynald akan kembali marah padanya dan akan memutuskan semua hal-hal yang berbau pernikahan sesuai kemauannya, itu sangat tidak diinginkan oleh Shireen. "Kalo masalah prepare, kamu jangan khawatir Mama aku udah prepare semuanya dan jasa Wedding Organizer juga udah ok, gedung ok bisa pake aula Hotel keluargaku, Gaun udah disiapkan di Butik temen Mama kamu tinggal pilih yang kamu suka, undangan udah dicetak hari ini besok siap disebarkan, untuk foto Prewedding kalo kamu mau kita bisa lakukan besok, tapi kalo kamu nggak mau prewedding juga nggak masalah pihak WO bisa handel itu semua, semua sudah matang persiapannya 95%, jadi apalagi yang harus diprepare? "jelas Reynald. Shireen yang mendengar penjelasan Reynald tercengang pasalnya untuk menunda pernikahan dengan mengulur -ngulur waktu sudah musnah, dan ia kesal sekali kenapa semua persiapan itu tanpa sesuai dengan keinginannya. "Kau dan keluargamu sangat hebat menyiapkan semua acara pernikahanku tanpa memberitahuku tanpa bertanya konsep seperti apa yang aku sukai??baguslah kalau begitu ini memang pernikahan atas dasar perjodohan iya kan?" ucap Shireen kesal. "Ah satu lagi , kau takut dengan gosip orang-orang bukan tentang hamil diluar nikah, nanti pada saat resepsi aku akan mengadakan klarifikasi kalau pernikahan kita murni perjodohan bukan atas dasar Married by accident " ucap Reynald tersenyum penuh kemenangan. "Hahh nggak perlu" ucap Shireen kesal dengan pernyataan bodoh Reynald yang akan nanti malah membuatnya malu. "Kenapa ??" tanya Reynald yang menahan tawanya karena melihat wajah Shireen yang sudah kehabisan kata-kata. "Nggak apa-apa, aku jadi berubah pikiran saja lebih baik di gosipkan, jadi aku merasa seolah-olah aku adalah selebriti" ketus Shireen.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD