ARACA²²

1078 Words

Begitu halnya Jesy, dengan perasaan takut ia kemudian berdiri sendiri, lalu menghadap kearah Gerland. "Masuk kelas, ngak usah cengeng," hati Jesy berdenyut sakit, baru kali ini Gerland membentaknya dan berkata ketus kepadanya. Tanpa basa-basi Jesy berbalik menuju kelasnya, Gerland sendiri hanya memandang datar kearah Jesy yang menjauh. "Lu aneh ger," tegur Vito. Gerland mengedikkan kedua bahunya acuh, lalu berjalan kearah kelasnya yang berada dilantai 3, meninggalkan teman-temannya yang menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya. Aca dan teman-temannya kini duduk disalah satu bangku kantin. "Yaya, beli teh kantong sosro dong 7," ucap Aca, seraya memberikan uang pada Yahya. Tanpa menunggu lama Yahya kemudian berjalan kearah stand minuman. "Teh botol," ucap Romi membenarkan. "Biar beda a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD