Violeta bermaksud meninggalkan Leonel yang tampaknya telah terlelap. Tetapi, saat ia mencoba beringsut, lengan kekar Leonel yang melingkar di pinggangnya menahannya. “Mau ke mana?” “A-aku ingin tidur di kamarku,” jawab Violeta setengah bergumam. “Tidurlah di sini,” ujar Leonel, lengannya semakin erat mengungkung pinggang Violeta. “T-tapi....” “Jangan membantah suamimu.” Leonel membuka matanya, langsung menatap Violeta yang tampak gugup di dalam pelukannya. “Aku tidak akan mengganggu tidurmu.” Wajah violet terasa memanas mengingat bagaimana tubuh mereka menyatu, bagaimana ia mengerang memanggil Leonel dan bagaimana Leonel menggeram kehilangan kendali setiap kali mendapatkan pelepasannya. Demi Tuhan, Violeta rela diganggu oleh Leonel hingga pagi. Ia tidak keberatan jika tidak tidur

