Vano dan Vian masih duduk di ruang keluarga, melihat semua foto dan barang-barang tentang masa lalu Revan yang berhubungan dengan Dilla. Rasa sakit memenuhi d**a Vano, mengingat semua pengorbanan Revan selama ini demi dia dan Vian. Sampai-sampai Revan mengesampingkan kebahagiaannya sendiri demi dia dan Vian. Vano dan Vian tak bicara, sama-sama merenung. Vian terlihat lebih tertekan setelah tahu fakta yang sebenarnya. Fakta tentang dia, yang ternyata bukan anak kandung Revan. Vian tersenyum miris, menertawakan dirinya sendiri. Begitu bodohnya dia, memaksakan kehendak agar Revan kembali dengan Dilla, dengan alasan dia ingin memiliki keluarga yang utuh. Nyatanya, Revan bukanlah ayahnya. Ayah kandungnya sudah meninggal bahkan sebelum dia lahir. Rasa sesak memenuhi d**a Vian, dengan mata yan

