16

1149 Words

Selesai makan siang, Sherin membereskan bekas makanan yang berserakan di atas meja. Tak lupa, langsung mencuci peralatan makan yang kotor. Sementara Revan, sedang berbincang dengan Darren lewat telepon. Sedikit, Sherin bisa mendengar pembicaraan mereka walau tak paham keseluruhan. Tapi, pembicaraan Revan dengan Darren membahas tentang hal yang berkaitan dengan Dilla. Sherin termenung cukup lama setelah selesai mencuci peralatan makan. Menghela nafas panjang, memikirkan kelanjutan kisah hidupnya. Rasa khawatir memenuhi diri Sherin, mengingat hubungannya dengan Revan. Sherin khawatir dan takut secara bersamaan untuk menghadapi Vano dan Vian suatu hari nanti. Dia takut, dirinya tak siap jika saja penolakan dari mereka berdua terjadi. Sedangkan dirinya, sudah terlalu nyaman bersama Revan. Jik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD