60

207 Words

Kedewasaanku tumbuh di lingkungan seni bela diri, dan saat aku kesepian Undine selalu datang menemaniku. Dia menceritakan banyak hal padaku, termasuk tentang ibu. Ibuku tidak akan pernah kembali setelah perpisahan ini. Undine sangat berharap padaku, dia ingin aku menjadi anak yang mandiri, tegar dan tidak pernah mengeluh. Undine.... Undine itu seperti ibuku, tapi Undine sangat tidak suka di sebut ibu. Dia selalu ingin aku menyebutnya sebagai kakak, dia memang aneh dan tidak mau melihat berapa usianya sendiri. Aku masih ingat waktu aku dan Undine bermain bersama di dekat danau, ya saat itu aku berada di perguruan. Ia menemuiku saat aku berada di tepi danau. Aku melemparkan batu ke danau, dan Undine menemuiku. Kami duduk di bawah pohon ketika itu. Saat itu aku juga dipenuhi rasa bosan, dan

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD