Sementara Won tidak bergerak sedikit pun, dia tetap di tempatnya. Ketika An dan Hezky telah pergi jauh, barulah Won dapat bergerak. “Ya baiklah, ayo pergi!” ucap Won seorang diri. Ia pun kaget ketika melihat tidak ada An disini, ia juga tidak melihat Hezky. Won pun mulai berpikir bahwa Hezky telah membawa An. “Ah, ya ampun! Mereka berdua selalu saja sama, tidak disini tidak di perguruan selalu saja seperti ini! Hah, kenapa aku belum juga bisa bersikap normal? Aku sudah berlatih sebaik mungkin! Sial... sial!” ucapnya mengeruntu pada dirinya sendiri yang kemudian dia pergi mencari An. Aku dan Hezky telah berada di lantai atas mall. “Hezky, apa yang kamu lakukan? Bagaimana kalau Won merah?” ucapku. “Hah, kamu selalu saja mengkhawatirkannya! Dia tidak akan marah, kita pergi cari bar