47

201 Words

Zanko pun berpikir gadis itu tidak akan terbangun jika ia bersikap lembut padanya, Zanko mulai mengepalkan tangannya dan ingin mengetuk pintu sekeras mungkin. Tapi ia tidak melakukan itu, tangannya terhenti begitu pintu kamar ini dibuka oleh gadis itu. Gadis itu terlihat rapi, wajah yang segar dan tidak terlihat seperti sedang tidur. “Hei, apa kamu itu benar- benar tidur atau hanya pura- pura?” tanya Zanko. Memperhatikan Zanko yang memang wajah sedikit kesal padaku itu. Aku hanya memasang wajah datar menyikapinya. “Oh, ada apa? Apa tidak pernah melihat gadis yang rapi? Apa temanmu itu semuanya bersikap tidak sopan? Mengetuk pintu itu dengan tangan biasa saja, tidak perlu mengumpalkannya seperti ingin menghajar orang lain!” jawabku menyindirnya. “Ah, soal itu! Ini kulakukan karena aku p

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD