Yatshumi berjalan lebih dulu dan aku mengikuti langkahnya. Sementara Profesor Abysa berbicara dengan Won dan Hezky. Saat Won memulai pertama kali berbincang, Hezky diam-diam memperhatikan kepergian An. Hingga aku dan Yatshumi tiba di loteng. Tanpa kuduga di loteng ini ada lemari pendingin yang dipenuhi minuman dan mesin makanan. Bahkan mesin makanan ini juga mencoak pencok, rujak dan manisan buah. Ada kursi panjang disini dan sebuah meja. Aku dan Yatshumi duduk di kursi, duduk bersebelahan. “Apa kamu baik-baik saja An?” tanya Yatshumi. ”Hah, ya aku baik-baik saja. Kenapa kamu tidak katakan padaku kalau kamu punya ayah yang luar biasa. Aku akan sangat senang sekali bisa belajar dari ayahmu. Ayahmu pasti telah melakukan banyak penelitian kan?” ucapku yang kemudian berdiri dan mengambil