197

208 Words

Tidak lama kemudian kami tiba di stasiun kereta api Ochayama. Aku segera menuju ke loket untuk membeli tiket. “Maaf, aku ingin membeli tiket. Apakah masih bisa?” ucapku melihat ada tulisan yang tertempel di kaca, sebuah pengumuman ketentuan baru dari stasiun ini. Stasiun ini tidak lagi menjual tiket kereta api tetapi mereka akan membuatkan kartu yang bisa diisi ulang dengan uang seperti layaknya kartu debit bank sebagai ganti tiket kereta api. “Maaf, tidak bisa. Seperti yang kamu lihat di kertas itu” jawab seorang perempuan dengan ramah sembari menunjuk ke kaca tepat dimana kertas pengumuman tertempel. “Aku belum punya kartunya, bisa dibuatkan? Aku harus segera pulang” “Oh tentu, tidak sampai lima menit akan selesai. Punya kartu tanda pengenal?” “Ya tentu!” ucapku segera mengambilkan

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD