109

234 Words

Yasashi dan Egao berhenti bersikap aneh begitu An berlalu. “Jangan katakan dia akan menjadi adik kelas kita? Oh yang benar saja!” ucap Egao. “Hahaha.... sepertinya kita mulai harus menjaga adik kita. Ya tidak masalah menemaninya di sekolah, dia akan menemukan teman” jawab Egao mulai berbaik hati. “Ya kalau begitu besok bonceng dia, oke?” ucap Yasashi yang kemudian pergi ke kamarnya. Egao mulai kebingungan, ia memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh kakaknya. Hingga ia mulai tersadar dengan perkataan kakaknya, Yasashi. “Hah, aku membawanya? Kak, itu tidak boleh! Bukannya kamu yang diminta, kenapa aku?” ucap Egao segera beranjak dari tempat duduknya, ia segera pergi menuju kamar kakaknya untuk merudingkan masalah ini.   Ruang makan. Beberapa pelayan melayaniku dengan baik, merek

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD