114

222 Words

Yasashi dan Egao saling pandang. “Kak, menurutmu apa ia akan baik-baik saja tanpa pengawasan kita?” “Entahlah, mengapa kita tidak bergantian saja mengawasinya?” “Ya jika kamu setuju dengan ide itu, aku juga setuju!” “Hah, ya baiklah.”   Perlahan-lahan malam semakin larut, bintang dan bulan bersinar terang di langit. Cahaya yang indah, dan di tempat yang berbeda seorang pria menantikan sebuah penantian.  Seorang pria yang memiliki fisik berbeda, tetapi ia adalah pria yang dihormati. Perlahan-lahan bintang dan bulan menghilang, awan putih terbentuk bersamaan cahaya matahari yang terbit di sebelah timur. Di pagi buta, seseorang telah terbangun dan berjalan menuju halaman belakang rumah. Ya, aku telah terbiasa bangun lebih awal. Aku harus melakukan latihan fisik, melatih kemampuanku mes

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD