106

214 Words

Tidak lama kemudian, aku telah selesai membersihkan diri dan kini sedang merias diri di depan cermin. Melihat kecantikan diri sendiri, tersenyum manis di depan cermin. Tetapi tiba-tiba aku kembali teringat dengan laki-laki yang ada dalam mimpiku. Ia sangat tampan hingga membuatku tersenyum. “Ya, tidak masalah. Ia tampan, dan aku menyukainya. Seandainya saja mimpi ini menjadi kenyataan. Hah... mana mungkin. Mana ada mimpi yang menjadi nyata. Yang ada hanyalah mimpi yang membuatku gila. Tapi siapa sebenarnya pria yang berani menciumku itu? Itu bahkan bukan orang terdekatku” ucapku mengingat wajah pria itu yang ada dalam mimpiku. Ya sangat manis untuk di ingat, dan aku menyukai pria yang ada dalam mimpiku.   Sementara itu di dunia berbeda, seseorang mempermasalahkan apa yang telah dilakuka

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD