Mermaid, I Love You (Bahasa Indonesia )

Siapa ayah dan ibu?

Pria paruh baya dan gadis remaja itu dipersilahkan masuk ke dalam rumah. Begitu memasuki rumah terlihat jelas betapa mewahnya rumah ini. Warna krim dan emas menghiasi ruang tamu dengan barang-barang mewah terutama guci bewarna biru yang indah dengan harga jutaan.

Mereka berdua puh dipersilahkan duduk di sofa yang empuk. Gadis remaja itu menahan perasaan takutnya begitu memasuki rumah ini. Ia tidak ingin mendapatkan keluarga baru, ia menginginkan ibunya kembali. Tetapi tampaknya tujuan sang ayah datang kemari membawa dirinya bukanlah untuk mempertemukannya dengan sang ibu melainkan sebaliknya.

Pembantu rumah tangga menghidangkan makanan dan minuman di atas meja. Pria paruh bayah dan nyonya pemilik rumah ini duduk bersampingan yang tampak layaknya orang tua, sepasang kekasih.

Dua anak nyonya pemilik rumah ini tampak acuh dan tidak peduli dengan tamu yang datang bahkan jika itu adalah ayah sambung mereka.

Nyonya pemilik rumah atau nyonya besar itu terus berusaha mencuri perhatian gadis remaja itu. Ia bicara kepada pria paruh baya itu, pria paruh baya berusaha menyakinkan jika gadis remaja itu dapat menerima nyonya besar itu sebagai ibunya hanya dengan memberikan perhatian kepada gadis remaja itu.

Gadis remaja itu tampak diam membisu dan mematung, ia tidak mengenal siapapun disini bahkan pria paruh baya itu yang mengaku sebagai ayahnya. Selama ini dirinya tidak mengenal ayah dan ibu, hanya tinggal diperguruan bersama guru-guru yang menumbuhkan semangat kepada dirinya untuk tetap hidup.

Ayah dari gadis muda itu pun berucap, “Maaf ya sayang, dia hanya belum terbiasa dengan semua ini. Ini salahku, aku meninggalkannya hingga ia tidak begitu mengenalku. Tapi aku harap dengan semua ini, ia bisa berkomunikasi dengan kakak- kakaknya, menjadi gadis seperti gadis lainnya!”

“Ya, tidak apa. Nanti lama- lama dia juga akan terbiasa dengan semua ini. Tapi aku sangat berharap dia menerimaku sebagai ibunya”