68

200 Words

Mendengar ucapan mama seperti itu, membuatku tersedak saat ingin menelan roti. “Uhukkk!”, aku pun segera meminum air. Mama dan paman memperhatikanku. Raut wajah mama pun terlihat sedih, ia menatapku seakan- akan menyalahkan dirinya. Aku pun merasa legah, setelah meminum air. Aku melihat mama yang tampak sedih itu. “Mama, aku tidak masalah untuk sekolah kok! Ya hanya saja bukankah itu perlu persiapan?’ Mama tersenyum manis, “Nah, kalau begitu mari kita pergi membeli perlengkapan sekolah. Ayah juga akan pergi ke kantor. Kamu tidak apa kan jika pergi dengan ibu?” Aku melihat ke arah ayah, ia hanya tersenyum manis lalu mempersiapkan dirinya untuk pergi. “An, ayah pergi dulu ya? Kamu baik- baik dengan ibu!” ucap ayah sembari memakai jasnya. Lalu ibu membantunya merapikan pakaian itu. “Y

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD