84

215 Words

“Ya” ucap ibu tersenyum manis, yang tak lama ia memasang wajah datar. Lalu kembali berucap, “Hah, memang dia tidak pernah berubah. Jangan pikirkan apa yang dia katakan ya An? Dia memang seperti itu. Dia hanya bercanda. Dan, suka memberi nasehat pada orang lain.” “Ya Bu, aku tidak akan memikirkannya” Jawabku sedikit mengalihkan perhatian ke orang lain, lalu kembali berucap “ Ibu, apakah tidak apa jika saya menemui teman saya? Tidak apakah berada disini? Bagaimana jika nanti ayah marah?.” “Hah, tidak perlu khawatir. Ayahmu tidak akan marah kok, dia sudah tau siapa temanmu itu. Mungkin ayahmu mengkhawatirkan kamu saat itu. Ayahmu tidak ingin kamu bergaul dengan orang yang salah, itu juga salah dia karna dia tidak mendidikmu dengan baik dan itu juga hakmu berteman dengan siapa saja. Ibu tida

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD