Tukeran Ranjang? (Ajeng's POV)

2412 Words

Aku menatap piring nasi itu bergantian dengan mas Barga. Hampir saja aku tertawa dengan apa yang dilakukan mas Barga. Bayangkan saja, dia memenuhi nasi itu dengan lauknya yang begitu banyak, bahkan sepertinya si nasi tidak punya ruang untuk bernafas. Astaga, lucu sekali mas Barga. "Biar aku saja, mas. Tidak perlu di suapin." Kataku, mengambil benda itu itu dari paha mas Barga. Dia menahannya, membuatku menatapnya balik. Wajah kami sangat dekat. Aku bisa mencium aroma nafasnya dari jarakku sekarang. Please, berikanlah sedikit jarak, mas. Aku tidak kuat seperti ini denganmu. Aku belum terbiasa. "Biar. Aku. Saja." Tekannya dan tersenyum. Astaga, senyumannya itu tepat menembak perasaanku. Apakah aku akan secepat ini untuk memaafkannya sedangkan apa yang dia lakukan padaku lebih jahat dar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD