“Aku akan menemuimu setiap saat. Kau pun bisa memanggil namaku setiap kau ingin. Tak perlu berkata apa pun tentang kepergianmu. Biar dayang yang menjelaskan semua.” Setelah berkata Mustafa pun menghilang. Dayang mengambil peti lalu melipatnya jadi kecil dan disimpan dalam genggaman Dinda. “Silakan dibuka saat Tuan Putri sampai rumah. Tanpa manusia lain tahu.” Dinda tersenyum lalu mengangguk. Dayang ini kemudian memeluk tubuh Dinda dan seketika menghilang. ▪▪¤•°•¤▪▪ Gito bangun tidur mencari sang istri. Ia mencari ke seluruh ruangan tak ada, bahkan telah mencari ke sekeliling rumah. Pria berambut cepat ini pun telah bertanya ketetangga sekitar, tak ada yang tahu tentang keberadaan Dinda. Dinda belum juga pulang sampai larut malam, akhirnya Gito menelepon teman-teman akrab sang istri.

