“Astaghfirullahhal adzim! Aku gak mau diganggu!” teriak Dinda tiba-tiba dari balik tirai ruang tengah. “Sini, Nduk! Dari tadi bangun?” tanya Bu Teti sembari melambaikan tangan. Ustaz Hamdan tersenyum melihat Dinda yang serba salah dari balik tirai. Bu Teti segera menghampiri lalu mengajak duduk. “Gak perlu takut, Mbak Dinda. Percaya sama Allah. Nanti coba saya ngobrol dengan Abah, gimana baiknya,” kata sang ustaz muda dengan sesekali ekor matanya mengamati wanita pujaan. “Saya gak mau lagi berhubungan dengan dunia gaib,” ujar wanita muda ini sembari menunduk. Kini, tampak dari kedua kelopak mata Dinda berkaca-kaca. Ustaz Hamdan yang melihatnya menjadi kasihan. “Yang di perut Mbak Dinda hanya tipuan dari bangsa jin. Mereka senang kalo manusia selalu dalam kekhawatiran dan panik. Agar

