Si Putih
Bab 34 : Gagal Lagi
"Saya terima nikahnya ....” Aku mencoba menjawab, tapi suaraku malah terasa tercekat di tenggorokan. Om Mahendra melepaskan tangannya dan ijab kabul yang kedua pun gagal.
“Kenapa kamu tidak menjawab?” tanya Pak wali hakim.
Aku berdehem dulu sebelum menjawab untuk mengecek tenggorokanku. Ternyata sudah kembali normal.
“Suara saya tadi tidak bisa keluar, Pak.”
Lidahku kelu, tenggorokanku terasa tercekat. Aku tidak bisa mengatakan apa pun. Bibir terasa seperti terkunci dan suara tiba-tiba menghilang entah ke mana.
Satu kesempatan ijab kabul telah gagal, hanya tinggal 2 kali saja. Ya Allah, aku semakin gugup saja, pikiran mendadak buntu, semua yang kuhapalkan mendadak menghilang dari kepala.
Pak penghulu menggeleng, sedangkan Om Mahendra--papanya Nadi
