Si Putih
Bab 29 : Galau Lagi
Malam ini terasa sepi, aku masih mengharapkan kedatangan Si Putih. Rasa rindu ini seakan tak terbendung rasanya, heran juga aku bisa merindukan dia sebegitu hebatnya--layaknya kekasih hati, padahal dia hanya seekor kucing anggora. Hingga saat ini aku masih saja tak mengerti akan perasaan yang mungkin efek dari kelamaan sendiri.
"Putih--Sayang ... kamu di mana? Aku sudah pulang, kenapa kamu tak datang?" Aku berbicara sendiri, rasanya merana saja tanpa melihatnya.
Entah kenapa, pikiran ini terus saja tertuju kepadanya hingga akhirnya kuputuskan untuk tidur saja. Bukankah besok aku mau ke kantor? Sebaiknya aku segera tidur saja.
***
"Aku tak mau menikah!"
Seorang gadis berpakaian pengantin berwarna putih terlihat sedang menatap dirinya di depan cermin. A
