Prosecution | Chapter 29

1646 Words

                  Chrissy mengembuskan napas gelisah. Ia tidak bisa berhenti memikirkan Ben—atau lebih tepatnya, sikap yang ditunjukkan pria itu tadi siang. Hazel menyuruh Chrissy berhenti memikirkan hal yang tidak lebih penting dari kesehatannya.                 Chrissy menaikkan selimutnya hingga bawah dagu. Ia mencoba memejamkan mata dan mencari rasa kantuk yang sama sekali enggan muncul. Ini sudah jam sepuluh malam, dan ayahnya akan benar-benar marah jika menemukan Chrissy belum kunjung tidur.                 Akhirnya Chrissy meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Ia mengetikkan sederet nomor, menekan gambar telepon berwarna hijau di layar, lalu menunggu seseorang mengangkat teleponnya.                 "Halo."                 Chrissy merasakan bulu kuduknya meremang begit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD