Chrissy mengetuk-ngetukkan pensilnya dengan ujung yang untuk menulis menghadap kertas. Sudah lebih dari setengah jam ia terus menerus seperti itu, sampai-sampai kertas yang sudah ia tulisi separuh halaman berubah menjadi tidak karuan. Chrissy melamun. Entah sudah berapa kali ia melamun di tengah-tengah kelas kuliahnya dan itu karena seseorang yang sama; Ben. Semenjak insiden di mana pria itu menyelamatkan dirinya, isi kepala Chrissy hampir setiap hari dipenuhi dengan hal-hal yang menyangkut sosok Ben. Dan itu semakin menjadi, sejak Chrissy tahu Ben lagi-lagi ditugaskan Aram mengurus beberapa hal di luar kota. Tidak jauh sebenarnya. Tapi mungkin pria itu benar-benar sibuk sampai-sampai Aram menyewakan penthouse khusus untuk Ben. Tentu s

