Olivia menelan ludah dan berusaha menutup telinganua agar tidak mendengar teriakan suara James yang terdengar menyeramkan, menghentak dan membuatnya bergidik. “Oliviaaaa!!!” Teriakan James terdengar lagi. Olivia meringkuk ketakutan di balik dinding di antara semak-semak yang telah kering dan bercampur dengan bau tanah. “Olivia.” Suara James memanggil dengan lembut. Napas Olivia terasa tersekat sebelum dirinya menahan napas. James berada di atas dinding pembatas jurang. Ia berdiri di sana menjulang sementara Olivia terdiam, dan tak bergerak. Tubuhnya menempel pada dinding. Olivia dapat mendengar napasnya sendiri yang naik turun. “Ya Tuha,” gumam Olivia dengan kening yang telah basah. James menyisirkan rambutnya dengan jemari. Ia tampak frustasi dan menendangkan sesuatu ke sembarang

