Kisah lain 2

1865 Words
" kau siap Lex ? " Ari manaruh dagu ke pundakku dan ikut melihat ke pantulan cermin, ku biarkan rambut coklatku terurai, aku memakai mantel yg diberikan sekolah td, kita memakai mantel ini jika ada pertemuan sesama siswa dan guru, seperti makan malam nanti, Ari pun memakainya dan liat dia begitu manis Memakai mantel itu dengan rambut coklat yg ia gulung, aku menghela nafas " Dimana Hails dan Barbara ? " " mereka sudah ada diruang makan untuk mencari tempat buat kita " Ari melihat kearahku, aku menoleh kearahnya dengan ekpresi seperti " apa " " kau cantik Lex, aku bersumpah! " " oh ayolah aku tidak peduli itu, aku ..... " " kau kenapa ? " Aku menghela nafas " ... aku sedikit nearvous " Ariana tertawa, yatuhan dia begitu manis, aku benar* suka wanita bangsawan ini, oh baiklah dia memang wanita bangsawan dri inggris yg begitu anggun, liat saja sekarang ? Dia tertawa tetapi msih mengerti gmna tertawa dengan anggun. Ariana menarik tanganku dan berjalan menuju keluar kamar " sebentar lagi makan malam akan dimulai, kumpulkan nyali untuk memperkenalkan dirimu ke warga Brooksture " Ucap Ari sambil tersenyum manis kearahku, aku menghela nafas, baik ini sangat buruk! Sialan. *********** Aku memasuki gedung baru lagi, ruang makan yg cukup besar lebih tepatnya untuk menapung semua murid dan guru Brooksture. Ariana masih menggandeng tanganku. " Dimana 2 bocah itu! " ucap Ari sambil menoleh kekanan dan kekiri, ya Ari sedang mencari Barbara dan Hails. mataku menelusuri gedung ini, dan melihat para murid berlalu lalang di dekat meja makan, ruangan ini cukup ramai karena para guru belum ada yg memasuki ruang makan. Mata hijau toscaku msih melihat keseluruhannya dan tidak sengaja aku bertemu dengan kontak mata berwarna coklat madu. Dia melihatku datar, tapi tunggu dia tampan! Aku dan dia masih terus menatap satu sama lain, entahlah aku tidak tau tatapan apa itu. " mereka disana! Ayo! " ucap Ari sambil menarik tanganku, aku berlari kecil utk mengikuti langkahnya, terlihat Ara dan Hails sedang melambaikan tangannya kearah kami. " Drimana saja, kenapa lama sekali ? " tanya Hails, Ari duduk tepat didepan Ara sedangkan aku duduk disebelah pria berambut coklat, entah aku tidak tau siapa, tetapi dia sibuk berbicara dengan Ara. " Lexie George ? " tanya Pria berambut hitam yg berada disebelah kiriku, oh baik aku baru sadar klau aku duduk ditengah* pria yg belum aku kenal, aku melirik kepada Hails yg ada didepanku , Hails tersenyum dan mengangguk. Aku berusaha tersenyum dan menangguk kearah pria itu, senyuman pria itu mengembang " Cam, Cameron Dallas! Astaga kau!!! Kau cantik! Aku tidak menyangka Anak dri John George benar* sekolah disini! " Aku menghela nafas " kumohon bersikap lah normal! " ucapkku sambil mengusap wajahku, Cam tertawa " oh ayolah aku hanya tidak percaya Lex, oh iya kenalkan ini Skandar" Ucap Cam sambil melirik kearah pria berambut hitam, dia tepat didepan Cam, dia tersenyum kearahku " Skandar, Skandar Keynes " " Aku .... " " Lexie ? Aku sudah tau " sambungnya, aku mendengus kesal, Skandar, Hails dan Cam tertawa. Kenapa mereka selalu berlebihan! " dan aku Jack, Jack Glinsky " ucap pria disebelah kananku, ya pria yg berbicara dengan Ara tadi. Dia tersenyum kearahku dan aku membalas senyumannya. Aku akuii para pria yg baru kukenal ini sangatlah tampan! " jadi kita kdatangan anggota baru! Ini sangat menarik! " teriak Cam " Cam bisakah kau kecilkan suaramu, kau selalu berteriak seperti wanita! " ucap Hails, Cam mengerucutkan bibirnya " Ari, Hails kenapa ? Apakah dia sedang datang bulan ? " Disaat Cam berkata seperti itu kami semua tertawa terbahak* kecuali Hails, sedangkan Cam hanya menunjukan ekpresi kelewat polos, oh baiklah Cam kau i***t! i***t tampan. tak lama ruangan berubah menjadi hening, bagus para guru sudah masuk ke dalam ruang makan, dan kau Lex! Kau harus siap. Aku menghela nafas, Jack melihat kearahku lalu tersenyum " apa ? " tanyaku " kau nearvous ? " Aku mengangguk lemah lalu melihat kearah para guru lagi yg sudah berada di tempat yg sudah disediakan, Jack memegang tanganku, aku tersentak dan melihat kearahnya " aku hanya ingin menenangkanmu, biasanya jika seseorang nearvous, dengan cara pelukan atau genggaman tangan rasa nearvous itu akan berkurang " Aku mengangguk mengerti, ya benar kata Jack, aku sedikit Rilex " Bernafaslah ini hanya perkenalan Lex " kekeh Jack " aku tau " Jack tersenyum dan menggeleng*kan kepalanya, Jack masih menggenggam tanganku dan kadang mengelusnya dengan ibu jarinya. " ehem! Selamat malam anak*ku " ucap Mrs Alice, buruk! Sebentar lagi Lex! " maaf kami datang terlambat, dan maaf saya mengambil wktu 10 menit lagi untuk memperkenalkan seseorang, dia murid baru disini, lebih tepatnya berasal dari New York " Para murid berbisik dan ada juga yg melihat kearahku, ya mungkin ada beberapa dri mereka yg tau akan kehadiranku " Jadi, Lexie George bisakah kau maju kedepan untuk memperkenalkan dirimu ke warga Brooksture School ? " DEG! Hails, Ara, Jack, Cam, Ari, dan Skandar menoleh kearahku, beberapa murid yg mengetahuiku pun ikut menoleh kearahku, aku meremas jari* Jack yg dri tadi menggenggam tanganku " Majulah, semua ingin tau kau Lex " ucap Jack, aku melihat kearah Ara yg ada disebalah Jack " tak apa, majulah " ucapnya, aku menghela nafas lalu berdiri dri kursiku, semua orang melihat kearahku! Bagus Lex kau jd pusat perhatian sekarang. Aku berjalan kearah Mrs Alice dengan kepala tertunduk, rambutku yg terurai menutupi wajahku. atur nafasmu Lex! Batin Lexie Mrs, Alice menyambutku dengan senyuman hangat dan pelukan singkat kepadaku, sekarang aku tepat didepan para murid Brooksture! Aku bisa lihat tatapan kagum kepadaku, sungguh aku benci ini! " perkenalkan dirimu Lex " ucap Mrs Alice. Aku mengangguk lalu sedikit maju kedepan. Tarik nafasmu Lex, ini kali pertama kau seperti ini, mereka tau kau, jangan kecewakan dad! Lexie berusaha menunjukan senyum manisnya " Hai .... ummmm aku .... " oh ayolah Lexie, jangan gugup " ... aku ... Akuu Lexie George dari New York, ya Aku Lexie, klian bisa memanggilku Lex " Ya bagus seperti itu, tetap tersenyum Lexie " boleh kah aku bertanya ? " tibatiba salah satu murid Brooksture berdiri , wanita latin itu tersenyum kearahku, aku pun membalas senyumannya. " Apakah kau benar kau anak dari Seorang CEO John George ? " tanyanya ragu. Aku menghela nafas, selalu seperti ini, aku menoleh kearah Mrs Alice, dia tersenyum dan menggangguk. Aku kembali melihat wanita itu, lalu tersenyum kearahnya " Ya dia ayahku " Wanita itu terkejut, semua murid pun terkejut, ruangan yg asalnya hening skg menjadi riuh gara gara aku adalah anak Dari John George, demi tuhan! Aku benci ini! Aku tidak menyangka dia begitu cantik! " Aku selalu mencari fotonya di internet tp aku tidak pernah menemukannya dan liat dia sekolah disini sekarang! " " aku menyukai Bola matanya yg hijau tosca, lihat lah dia begitu baik benar! Dia cantik!! " Aku bisa mendengar beberapa pujian yg dilontarkan oleh mereka, aku menoleh kearah Mrs Alice dengan wajah memelas, Mrs Alice terkekeh lalu merangkul pundakku " Baik anak* harap tenang! Klian senang dengan kehadirannya ? " tanys Mrs Alice " YAS MAM! " semua para murid itu menjawab dengan serentak, aku tersenyum ini tidak buruk, mereka bisa menerimaku dengan baik " bagus, jadi Lexie kau bisa kembali ketempat dudukmu " Aku tersenyum dan mengangguk Justin Bieber POV Lexie George ? Jd ini gadis yg disembunyikan oleh Harry dan John ? " Just dia benar* cantik! " ucap Luke " diamlah! " " bukankah kau penasaran dengan anak dri CEO itu, sekarang lihatlah dia ada disni! " " Lalu apa yg hrus kulakukan! " " kau harus menjaganya, itu tugasmu skg " " apakah kepalamu ingin ku ledakan dengan pistolku ? Jagalah rahasia ini " " f**k! Fine bieber!!! " Aku kembali melihat kearah Lexie, ya dia membelakangiku, dan dia duduk disebelah Jack. Aku menghela nafas, berpikirlah Justin kau harus buat rencana utk menjaga Lexie " aku tidak yakin saat kau menjaga Lexie, kau tidak jatuh hati kepadanya " Aku menoleh kearahnya, jatuh hati ? Yg benar saja, aku tidak percaya itu " bisakah kau diam dan makan, makanan yg ada didepan itu ? " Luke tertawa lalu menepuk pundakku " pegang perkataanku bieber " †************************** Harry mengetuk pintu kantor john lalu terdengar teriakan John utk segera masuk kedalam ruangan. Harry membuka pintu lantas berjalan kearah John, John tersenyum ramah kearah Harry. Ya john sudah menganggap Harry seperti anak sendiri, bahkan John juga memberi setengah sahamnya utk Harry. " ada apa Harry? Tidak biasanya kau datang kemari ? " Harry tersenyum tipis " apa kau yakin Lexie baik* saja disana dad ? " John terdiam lalu tersenyum kearah Harry. " percayalah kepadaku, semua akan baik baik saja " " bagaimana kau bisa begitu yakin ? " john tertawa " Harry, bisakah kau tidak berpura* bodoh, aku tau kau anggota gengster di kota ini " Harry serentak kaget, tp dengan cepat Harry bersikap rileks " maksu....." " kau salah satu gengster anggota The Dark Paolo yg di ketuai oleh Philip Haydes dan si kembar Bieber, apa aku benar ? " john memotong perkataan Harry dan tersenyum, Harry hanya terdiam lalu menunduk " maafkan aku dad " John berjalan mendekati harry yg sedang duduk di sofa, John menjatuhkan b****g nya dan menepuk pundak Harry " mengapa kau tidak pernah cerita kepadaku ? " " aku takut kau tidak mengizinkannya dan kau kecewa denganku " " aku tidak kecewa denganmu " Harry menoleh kearah John " selama gengstermu hanya utk melindungi org yg sedang terancam bahaya , aku mengizinkanmu ikut gengster itu" Harry tersenyum lebar , Harry tidak menyangka kalau John mengizinkan dia mengikuti gangster itu , dan tanpa Harry sadar ternyata John mengetahui ini sudah lama " Aku tau kalau adik dari Jason sekolah disitu, dan aku yakin kau telah menyuruhnya utk menjaga Lexie " " ya kau benar, aku hanya khawatir dengan Lexie , tapi aku juga khawatir penjagaan disekolah itu tidak terkendali " " kau meragukan bodyguard daddy eh ? " John terkekeh " tenang lah Harry, adikmu tidak akan terancam bahaya kalau Bieber, Zayn dan bodyguard ku disana " " Zayn ? " " ya Zayn Malik, anak dari mata mata Turki, kau mengenalnya juga ? " " tidak hanya pernah mendengar nama itu saja " John menghela nafas " selagi ada mereka aku yakin Lexie aman, aku tidak khawatir bahkan jika Sam dan saudara saudaranya tidak berhasil menemukan Lexie , nyawaku yg akan terancam. Itu akan lebih baik " " Tidak, itu tidak akan terjadi, Lexie masih membutuhkan mu Dad, aku tidak akan itu terjadi, aku tidak mau melihat Lexie terpuruk utk kehilangan orang-orang yg dia sayang, cukup mom saja " John tertawa lalu menatap Harry " dia masih mempunyai mu Harry, Lexie sudah menganggapmu seperti kakaknya, dan bahkan kau sudah ku anggap seperti anak sendiri , jd kalau perkiraanku benar, tolong jaga Lexie " Harry melihat kearah wajah John, lantas menghela nafas panjang , mlihat john yg seperti ini, Harry tidak sanggup, dia mati matian melindungi Lexie , karena perusahaan lain ingin mengambil saham John yg diwariskan kepada Lexie dan nyawa Lexie lah yg jadi taruhannya. Harry berfikir, bagimana supaya ini tidak akan terjadi, bahkan Harry pun benar benar bingung mengapa dunia bisnis harus dengan bunuh membunuh bila ingin mendapatkan saham seseorang .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD