Sarah mencelupkan kain putih itu ke air hangat yang sudah disediakan dan memerasnya pelan. Setelah itu, ia menempelkan kain itu di dahi lelaki yang kini tak sadarkan diri. Matanya mengerjap pelan menghalau air mata yang akan menetes. "Kenapa kamu melakukan semua ini, Mas?" lirihnya. Tadi, setelah Daddynya berteriak meminta pertolongan. Ia dengan segera berlari kebawah dan menemukan lelaki ini sudah digotong oleh para pelayan dirumah ini. Daddynya juga yang memberikan izin untuk menempatkannya di kamar khusus untuk tamu. "Apa yang sebenarnya ingin kamu buktikan?" jemarinya dengan ragu menyentuh rahang lelaki yang kini menjadi mantan suaminya itu dan mengelusnya pelan. "Sarah.." Sarah tersentak lalu menurunkan tangannya dan menoleh menatap Kakaknya yang baru saja datang dan membawa

