Perempuan cantik yang masih setia terbaring diatas brankar Rumah Sakit itu menatap bingung dua orang yang berdiri disebelahnya ranjangnya. Siapa mereka? Dan siapa aku? Itulah yang ia pikirkan sejak tadi, entah kenapa dia merasa seperti orang linglung dan bingung dengan keadaan yang terjadi padanya saat ini. Melihat itu Mommy Hafiz mengambil kesempatan untuk duduk dikursi sebelah ranjang pasien dan menggenggam lembut tangan perempuan itu. Matanya yang berkaca-kaca, tapi senyumnya yang tak kunjung hilang membuat perempuan itu secara naluriah mengusap pipi wanita paruh baya itu. Rosa semakin meleberkan senyumnya saat merasakan tangan perempuan ini mengelusnya pelan. Hatinya menghangat, ia bahagia sekali. Hafiz yang melihatnya ikut tersenyum tipis. "Sayang...ini Mommy, Momm

