Keesokan harinya, Lisa yang berjalan lunglai di balkon kamar pribadinya sambil melihat berita skandal Arkan yang masih berada di puncak pencarian terpanas, hanya bisa menghela napas sedih. Matanya bengkak dan terlihat lingkaran hitam di wajahnya.
“Arkan, kamu bohong. Katanya aku boleh membuatmu jatuh cinta kepadaku dengan beberapa syarat. Kenapa kamu malah ingin memutuskan pertunangan?” isaknya kesal, duduk menghempaskan diri di salah satu kursi besi dengan ukiran uniknya.
Teringat kemarahan dan juga kebencian di wajah Arkan begitu mendengar perintah ayahnya yang ingin mempercepat pernikahan mereka, hawa dingin langsung menembus hati wanita ini.
Lisa Rosalinda Altezza adalah putri yang sangat dibanggakan oleh keluarga Altezza yang sangat terpandang di ibukota. Semua keinginannya selalu dinomor satukan. Bagaimana mungkin dia bisa melepaskan pria yang sudah lama disukainya itu?
Namun, meski dia tahu banyak orang yang selalu memenuhi keinginannya, mendapatkan Arkan sepenuhnya adalah misi yang sejak dulu dipikirnya sangat mustahil. Playboy yang jam terbangnya sudah bertahun-tahun seperti itu, bagaimana bisa ditaklukkan? Ada banyak wanita cantik yang telah menghangatkan ranjangnya, dan satu pun tidak pernah diladeni serius. Bagaimana dengan dirinya ini yang telah menjadi wanita nomor 1 di dunia supermodel negaranya?
Pertunangan mereka sekarang pun adalah hasil dari trik Lisa untuk bisa dekat dengan Arkan. Bahkan, karena itulah, dia rela merendahkan sedikit ego dan melunakkan sifat keras kepalanya. Tapi, apa yang didapatkannya sekarang? Dia malah sangat menyedihkan!
Di saat Lisa masih terisak sambil menggulir layar ponsel, tiba-tiba saja nama Joanna muncul di layar ponsel.
“Halo?” sapa Lisa dengan suara setengah serak, menjawab panggilan telepon dengan perasaan malas.
“Kamu sudah baikan?”
“Baikan apa? Aku tidak mau bekerja semingguan ini.”
Joanna menghela napas berat. “Kamu benar-benar terpukul, ya, melihat skandal itu?”
“Terpukul? Bukan lagi terpukul! Rasanya aku mau mati dibuatnya! Joanna, apa yang harus aku lakukan sekarang?!” isak Lisa yang mulai meraung-raung dengan air mata kesal berjatuhan di pipinya.
Sebenarnya Lisa merasa hancur saat ini gara-gara ucapan Arkan kemarin. Bukan karena skandal panasnya. Untuk urusan skandal sang aktor, dia sudah cukup kebal menghadapinya. Tidak peduli seburuk apa pun itu. Mungkin karena kekuatan cintanya kepada Arkan, makanya dia sangat keras kepala untuk terus mencintainya sampai detik ini, walaupun ada banyak wanita silih berganti dalam pelukannya.
Setelah mendapat ciuman pertamanya dari sang pujaan hati, dia malah ingin berpisah? Harga diri Lisa seperti baru saja diinjak-injak!
“Kamu tenanglah! Aku masih menyelidiki model itu. Jika sudah mendapatkan informasi tentang dirinya, kamu bisa menemuinya secara pribadi dan menyelesaikan semuanya. Pokoknya, untuk sekarang, hubunganmu dengan Arkan harus tetap stabil. Tolong jangan rusak reputasimu hanya karena cemburu. Membangun image itu sangat sulit, tapi menghancurkannya sangatlah mudah hanya dalam sekali jentikan jari.
Cepat tenangkan para penggemarmu di Linkstagram. Jika tidak ada kabar sama sekali darimu, orang-orang bisa berpikir kamu pasti sedang patah hati hebat. Kamu sudah berapa lama tidak memberikan postingan baru ke publik? Setidaknya mereka tahu bagaimana kondisimu, kan? Jangan sampai mereka mengira kamu mati bunuh diri, atau jadi gila gara-gara gosip kehamilan model wanita itu.”
Lisa cemberut mendengar ucapannya. Hatinya masih perih, tapi malah disuruh pura-pura bahagia? Joanna benar-benar manager kejam!
Tidak berapa lama kemudian, setelah merias wajahnya dengan baik sampai terlihat cerah dan segar, Lisa mengambil foto selfie di balkon mansionnya dalam balutan pakaian tidur burgundy mewah yang sangat glamor.
Sambil duduk di meja kecil dan menunjukkan sebuah pot berisi kaktus kecil, dia mempostingnya di akun media sosialnya dengan kutipan:
“Tidak ada yang bisa mengalahkanku di dunia ini! Aku seperti kaktus kecil ini! Apa pun masalahnya, aku tidak akan pernah menyerah! Semangat!”
Postingan manis dan estetik dengan senyuman lebar dari Lisa sang supermodel dengan cepat mendapat banyak reaksi dan komentar dari para pengikutnya.
SuamiLisa0909: Istriku, kamu tidak boleh sedih! Kami akan selalu mendukungmu! Jika Arkan berani membuatmu sedih, kami yang akan melawannya! Beraninya menyakiti istriku!
MaduMurniSecerahMatahari: Lisa, kamu adalah panutanku! Di saat seperti ini malah tetap tersenyum lebar dan ceria! Kamu memang adalah pasangan yang super cocok dengan Arkan yang liar! Kalian berdua saling melengkapi!
CintamuTidakSeindahKenyataan: Jangan dengarkan rumor di luar sana! Model wanita itu hanyalah kelas teri! Kamu tidak bisa dibandingkan dengannya, Lisaku sayang!
PayungPelindungHatiLisa: Hahaha! Berani sekali model jelek itu menggoda superstar playboy kita! Dia pikir dia itu layak? Menjijikkan! Suruh dia mandi kembang 7 rupa! Dasar sial!
Lisa membaca beberapa komentar secara acak, dan bibirnya seketika tersenyum kecil. Tentu saja semua orang pasti akan membelanya, bukan?
Ide Joanna tidak buruk juga. Suasana hatinya seketika menjadi lebih baik dan ringan.
“Siapa ini? Kurang ajar sekali!” geram Lisa beberapa menit kemudian begitu melihat sebuah akun baru yang mengikutinya dan memberikan sebuah komentar tidak mengenakkan di sana.
HatiPandora: Senyum yang terlalu palsu. Apa kamu sedang sakit gigi? Pergilah menemui dokter!
Kesal membaca komentar yang bernada dingin dan mengejek itu, spontan saja dia segera mengklik akun profilnya. Tapi, karena itu adalah akun baru, maka foto profilnya hanya sebuah foto otomatis dengan simbol huruf A berlatar warna merah.
“Siapa dia ini? Aneh sekali,” keluh Lisa dengan kening mengerut dalam.
Entah kenapa komentar sederhana itu sangat mengusiknya daripada semua komentar buruk yang berdatangan ke postingan barunya.
Amarah Lisa untungnya hanya sesaat, dia kembali teringat dengan nasihat Joanna untuk tidak berbuat hal di luar akal sehat terkait skandal Arkan saat ini, maka dari itu dia mulai menutup mata, menegakkan punggung, lalu mengatur pernapasannya.
“Komentar itu sama sekali tidak penting, Lisa. Jangan terlalu memikirkannya. Memangnya kenapa kalau senyum kita seperti sedang sakit gigi? Itu memang senyum palsu, kan? Jangan ambil hati. Penggemar hitam hanyalah penggemar sejati yang bersifat tsundere,” hiburnya kepada diri sendiri, membuka mata dengan senyum lebar di wajahnya.
Begitu Lisa menutup akun media sosialnya, dan mencoba mengabaikan komentar tadi, tanpa sepengetahuan Lisa, semua fotonya tiba-tiba mendapat reaksi suka dari pemilik akun dengan foto bersimbol huruf A tersebut.
Wanita bergaun tidur yang terlihat mewah dan elegan itu segera berdiri dengan wajah bengisnya yang sedang menahan amarah. Berjalan cepat ke tepi pagar batu, dan menggenggam ponselnya erat-erat.
“Kerja Joanna terlalu lamban. Sebaiknya aku minta tolong saja kepada ayah,” gumamnya berbisik setengah mendesis kesal. Kemudian, dengan santai dan angkuhnya menggulir daftar kontak untuk melakukan panggilan keluar.
“Ada apa meneleponku? Sudah menyerah mengejar playboy itu?” sindir suara pria yang dalam dan kuat di telepon.
Lisa bertingkah sedikit manja meski dia terlihat anggun dan dewasa. “Ayah bicara apa? Tentu saja tidak. Aku sangat mencintai Arkan. Mana bisa melepaskannya? Ayah pikir aku berani mempertaruhkan karirku untuk menjalin hubungan dengannya tanpa alasan yang kuat?”
“Um. Masuk akal juga. Lantas, kenapa meneleponku?”
“Kerja Joanna akhir-akhir ini kurang bagus, ayah bisa bantu aku, tidak?”
“Kamu sudah tahu bagaimana meminta bantuan ayahmu lagi?”
“Ayah... kenapa tega sekali menyindirku begitu?” balasnya dengan pura-pura merajuk, mulut dimajukan sok imut.
Pria tua di telepon tertawa pelan.
“Baiklah. Tapi, putriku, jika kamu sudah tidak tahan dengan tingkah tunanganmu itu, sebaiknya akhiri saja sesuai kesepakatan yang ada.”
“TIDAK BISA! KENAPA AYAH JUGA INGIN MEMUTUSKAN PERTUNANGAN KAMI?!”
“Apa? Apa yang terjadi? Arkan ingin memutuskan pertunangan? Apakah model wanita itu alasannya? Jadi, gosip itu benar? Bukankah dia telah menyangkalnya?!”
“Tidak begitu, ayah! Gosip itu masih diselidiki oleh Joanna, tapi dia terlalu lamban. Makanya aku meneleponmu sekarang. Tolong selidiki wanita itu, dan kalau benar dia hanya mencari kesempatan dan keuntungan dari skandal Arkan, aku ingin hidupnya sangat menderita!”
Percakapan akhirnya berhenti setelah Lisa menjelaskan tujuannya, dan membuat ayah sang wanita mengeraskan rahang dengan sorot mata dalam dan gelap.
“Jangan khawatir. Ayah pasti akan membantumu,” jelasnya seraya menutup telepon.
Senyum Lisa kembali muncul, kali ini lebih lebar dan cerah.
“Heh! Siapa wanita di dunia ini yang berani ingin berebut pria denganku? Sungguh lancang! Lihat saja, dia pasti akan menerima balasan berkali-kali lipat dariku!” gumamnya angkuh kepada diri sendiri, melipat tangan di dadanya hingga membuat posturnya sangat elegan dan anggun. Sangat persis dengan putri jahat yang selalu ada di dalam cerita-cerita romansa kerajaan Eropa abad pertengahan.