“Cut!” teriak sutradara Nicholas dengan raut wajah tidak puas. Mengerutkan kening dengan sorot mata sudah di luar garis batasnya. “Arkan, apakah kamu tidak sedang dalam kondisi baik? Jika lengan kirimu tidak nyaman, sebaiknya periksakan dulu ke rumah sakit. Kita tidak bisa syuting seperti ini terus! Ekspresimu benar-benar mengganggu!”
Sejak satu jam lalu, Nicholas sudah menahan diri dalam mengambil beberapa adegan yang sebenarnya terbilang tidak begitu memuaskan. Tapi, karena di depannya adalah Arkan yang sudah memiliki kuasa hebat sebagai seorang superstar, dia tidak bisa banyak protes ini dan itu. Sayangnya, penampilannya kali ini terbilang sangat buruk karena sejak tadi wajahnya meringis menahan sakit berkali-kali, dan itu semakin parah seiring waktu berlalu.
“Apakah lengan kiri Arkan
