1. Ketukan Awal

1525 Words
"Kadang, kenyamanan datang dari hal yang tidak kita duga. Tapi apakah semua rasa harus diartikan sebagai cinta?" || Cooldown || Namanya Leviosa Nayellie Rainara. Cewek dengan selera yang nyentrik dan kepribadian yang sulit ditebak. Feminin, penyuka warna pink dan biru, K-Pop enthusiast kelas berat—terutama BTS, dengan Jungkook sebagai bias yang menguasai hati dan lockscreen-nya. Tapi, dibalik semua itu, Leviosa juga emosional, gampang kesal, dan sangat peka. Hari-harinya tidak jauh-jauh dari Kuliah, t****k, fancam, dan tentu saja, Mobile Legends. Saat bosan, dia main ML. Saat senang, main ML. Bahkan saat marah pun, dia tetap main ML, walau dengan hero yang itu-itu saja: Lylia. Cewek kecil berambut ungu itu seolah jadi alter egonya dalam game—imut, tapi kalau sudah meledak, semua bisa rata. Sore itu, di antara langit yang mulai menguning dan suara azan maghrib yang terdengar dari kejauhan, Leviosa sedang rebahan dengan ponsel di tangan. Jari-jarinya menggulir t****k seperti biasa, sampai sebuah video menarik perhatiannya. "SENA open member, yang jago mabar atau sekadar cari temen, cari selingkuh , pacar langsung join aja! note : khusus area pulau jawa" suara cowok cempreng diiringi backsound remix anime memenuhi layar. Di bawahnya, terpampang nomor w******p dan tulisan kecil: 'Seven Monarch - Komunitas Mobile Legends'. "Wibu banget," gumamnya sambil cengengesan. Tapi jempolnya sudah mengetik pesan: Hai, aku liat t****k-nya. Masih open member? Tidak butuh waktu lama, balasan pun datang. Singkat, cepat, dan ramah. "Masih dong! Aku Elva, admin SENA. Kirim ID dan nickname yaa!" Dan dari sanalah semuanya bermula. || Cooldown || Notifikasi grup w******p itu terus berbunyi seperti kembang api di malam tahun baru. "Selamat datang Leviosa!" "Cewek kah? Wah rare nih." "Auto rame kalo mabar." Leviosa membaca satu per satu pesan sambil tertawa kecil. Nama-nama yang muncul aneh-aneh: Artha, Keyn, Fey, Kento, dan ada satu yang cukup sering nimbrung—Nolic. Profilnya pakai avatar cowok anime dengan rambut perak. Bio-nya cuma satu kata: "Slic." Entah kenapa, nama itu langsung tertanam di benak Leviosa. "Yah, minimal nggak toxic," gumamnya. Sambil ngetik pesan balasan, Leviosa diam-diam stalking member lain. Beberapa pakai foto asli, beberapa lagi full anime. Grup ini bukan cuma soal game, tapi juga meme absurd, ocehan ngaco, dan debat kusir soal waifu idaman. "Lo suka main apa, Ra?" tanya Elva di chat pribadi. "Support biasanya. Tapi lagi belajar mage." "Oke sip! Besok kita mabar, ya. Kuhubungin anak-anak." SENA. singkatan dari Seven Monarch, adalah komunitas Mobile Legends yang tidak terlalu besar. Total anggotanya tidak sampai 20 orang. Dari jumlah itu, hanya lima yang cewek. Sisanya cowok—dan hampir semua adalah wibu garis keras. Anime jadi topik umum, waifu-war selalu jadi bahan bercanda, dan nama-nama Discord mereka penuh karakter Jepang. Satu-satunya yang tidak wibu adalah Leviosa. "Kamu suka anime nggak?" tanya Elva saat pertama kali voice call dari Discord. "Nggak sih. Gue ARMY," jawab Leviosa tanpa rasa bersalah. "Waduh... siap-siap ya, Ra. Di sini wibu semua. Tapi tenang, aku sama Neyraa juga suka K-Drama." Elvarielle Moonciel adalah orang pertama yang benar-benar membuat Leviosa merasa nyaman di SENA. Sebagai admin, dia ramah, santai, dan cukup cerewet di grup. Tapi di balik itu, dia juga bucin maksimal—terutama pada ketua komunitas, Artha, yang merupakan pacarnya. Arthavian Zevril sendiri agak misterius. Bukan tipe yang banyak ngomong, tapi punya karisma yang bikin semua orang nurut. Kalau dia ngomong di grup, semua langsung baca. Role-nya di ML adalah Gold Lane. Main Beatrix atau Brody-nya gila banget, sampai kadang Leviosa ngerasa kayak nonton turnamen kecil tiap kali Artha main serius. Satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari Artha dan Elva adalah kebucinan mereka. Tapi bukan yang lebay. Lebih ke gaya diam-diam saling perhatiin, satu VC diem tapi nyaman, saling salip-salipan MVP tiap kali mabar, dan sesekali Elva nyeletuk di grup: "Artha ganteng banget sih main hari ini." Elva mengetik pesan di grup tiba-tiba. Yang langsung dibalas Artha dengan, "Elva lebih jago." Dan grup pun gaduh dengan spam stiker jijik, teriakan "ciyeee", dan voice note fake muntah dari Anan. Anan Yukio salah satu dari "trio peler". Julukan yang mereka buat sendiri untuk trio cowok absurd berisi dirinya, Rei, dan Artha. Walau Artha terkesan kalem, kalau udah bareng dua orang ini, kelakuannya bisa jungkir balik. Anan adalah all-role. Main apa aja bisa, tapi paling sering jadi pelengkap di draft selalu isi posisi yang kosong atau ngga sering ngetroll. Reisuke Itachi sahabat Artha lainnya, punya suara khas dan sering jadi penyemangat mabar. Dia kebanyakan main Jungler, dan gaya mainnya agresif. Suka nyolong turtle, nge-gank mendadak, dan kalau kalah war, bisa ceramah strategi 30 menit dan pastinya wibu ras tertinngi di Sena. Dan di antara notifikasi grup yang ramai, satu nama mulai sering muncul di layar Leviosa: Zeylic. Cowok ini terlalu aktif. Foto makanan? Kirim. Lagi di kamar? Update. Dapet skin baru? Pamer. Ganti nickname? Posting. Bahkan dia pernah kirim foto sepatu baru dan nulis, "Buat MVP nanti malam." "Flexing-nya nggak ada obat," kata Leviosa suatu hari ke Elva pribadi chat. "Tapi lucu kan? Zeylic itu begitu orangnya. Tapi baik kok," balas Elva. Dan memang, semakin sering mereka mabar, semakin sering pula Leviosa mendengar suara Zeylic. Kadang dia pakai Lancelot atau Paquito di EXP lane. Gaya mainnya cepat, agresif, dan—harus diakui—cukup bisa diandalkan. Pertama kali mereka mabar bareng, Zeylic tidak banyak bicara. Tapi setelah Leviosa menunjukkan permainan Lylia-nya yang licin dan penuh bom, cowok itu mulai sering ngajak main bareng atau sekedar nangkring di discord berdua voice call atau video call. "Lylia kamu susah ditangkep, Ra. Main yuk, classic aja dulu." "Biar kamu liat build ku ya?" balas Leviosa. "Iya dong. Biar aku SS-in dan posting, biar pada iri." ujarnya saat tengah berbicara berdua dengan leviosa via Discord. Dan benar saja, besok paginya, build Lylia Leviosa sudah nongol di grup lengkap dengan caption: "Dibimbing kakak Leviosa, makasih yaa." Awalnya Leviosa cuma geleng-geleng. Tapi lama-lama, dia mulai terbiasa dengan gaya Zeylic yang begitu. Bawel tapi asik, pamer tapi kadang lucu, dan yang paling penting: dia selalu ngajak mabar duluan. Neyraa, sahabat Elva, juga mulai sering main bareng mereka. Role-nya mirip Elva, roam atau mid. Kalau Leviosa nggak mood main, dia tinggal duduk di voice call dan dengerin mereka ngobrol, becanda, atau debat hero. Kadang Lina juga join—mid/gold lane yang jarang ngomong tapi jago banget main Kagura. SENA, yang awalnya cuma grup random dari t****k, sekarang jadi bagian penting dalam hari-hari Leviosa. Bahkan kadang, dia lebih excited buka w******p daripada Twitter fanbase BTS. Tapi di balik semua itu, ada perasaan yang belum jelas. Bukan tentang soal Nolic yang suka flexing, tapi tentang apa arti kenyamanan yang perlahan tumbuh di komunitas kecil ini. || Cooldown || "Ih Zeylic pamer lagi tapi kok lucu sih," kata Leviosa waktu melihat story w******p-nya yang menampilkan foto nasi goreng dan caption: "Cuma butuh ini buat bahagia." Suara Elva sempat menggoda "Eh kamu udah save nomer dia ya? Wihhh" saat mereka berdua sedang video call bareng. Leviosa cuma membalas dengan mata melirik dan tawa kecil. Hubungan mereka belum dekat, tapi entah kenapa tiap notifikasi dari Zeylic bikin Leviosa langsung buka ponselnya. Bahkan saat malam tiba dan semua member sudah pada off, Leviosa tetap scroll obrolan grup, cari-cari mention dari Nolic, walau cuma sebaris. Suatu malam, saat Leviosa lagi push rank sendirian, notifikasi WA muncul. Zeylic: "Main bareng nggak?" Leviosa sempat kaget. Ini pertama kalinya Nolic nge-chat langsung. Leviosa: "Boleh, gas." Dari situ, mereka jadi sering mabar berdua. Kadang disusul anggota lain, kadang cuma mereka. Obrolan mulai meluas, dari ML ke makanan, dari makanan ke sekolah, dari sekolah ke mantan. Semuanya ngalir aja. Sampai pada satu malam, ketika suasana voice call lagi sepi, Zeylic tiba-tiba bilang: "Eh, lu tau nggak, suara lu enak didenger. Kayak adem gitu." Leviosa mendadak bungkam. Pipinya memanas. Dia menutup mulutnya pakai tangan, menahan senyum. "Tapi jangan GR ya," lanjut Zeylic cepat-cepat. Leviosa tertawa. "Telat." Dan malam itu, untuk pertama kalinya, dia tidur sambil senyum. || Cooldown || Hari-hari berikutnya berjalan cepat. Grup SENA penuh dengan ocehan. Ada yang share build, ada yang saling ejek, ada juga yang cuma iseng kirim stiker meme kucing. Tapi yang paling menyenangkan bagi Leviosa adalah sesi mabar malam hari. Biasanya, setelah jam 8 malam, grup mulai ramai. Elva bakal spam: "MABAR WOI." Dan satu per satu nama-nama mulai muncul: Artha, Neyra, Rei, Ale dan tentu saja Zeylic. "Ara, masuk, yuk. Kita push bareng," ajak Elva lewat voice call. "Gue pick roamer ya. Ara, Lylia lagi?" "Duh, iyalah. Masa lo pikir gue pindah ke Karina?" Suara mereka ramai di Discord. Leviosa yang biasanya cuek, mulai ketagihan. Ketagihan tertawa bareng, ketagihan dimarahi karena telat rotasi, dan ketagihan denger suara Zeylic. Zeylic bukan tipikal cowok yang banyak bacot di voice call. Tapi dia rajin kasih info. Suaranya agak berat, jelas, dan kalau marah tetap santai. "Ra, balik dulu. Jangan maksa. Gue cover bawah." "Nice, Ara. Skill dua lo barusan cakep." Komentar-komentar itu, walaupun cuma soal game, pelan-pelan masuk ke hati. To Be Countinue .. HALLO SENARSS!!! kali ini aku bawa cerita tentang game tapi bukan game. ahiya, aku panggil kalian para pembaca "COOLDOWN" Senarss. why? biar kalian ikut jadian bagian dari sena. pantauin terus update-an terbaru aku ya. Note : Ara (Leviosa) biar ga pada bingung. kadang suka dipanggil bg Lev, Levi, Ra, Raina, bebas sama sena aja dah gimana wkwk
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD