part 6

1083 Words
Sesaat setelah seorang wanita masuk dan langsung mencium Kyuhyun, kini masuk seorang anak kecil berusia 5 tahun sambil membawa boneka Teddy Bear berwarna putih. Pipi tembamnya membuat anak itu terlihat begitu lucu, belum lagi ketika dia tersenyum lebar saat melihat Kyuhyun, menambah kesan lucu dan membuatnya nampak manis disaat bersamaan. 'Apa anak kecil itu anak Annoying Boss?' Jiwon bicara dalam hati saat melihat wanita dewasa dan anak kecil itu sepertinya sangat dekat dengan Kyuhyun, Jiwon bahkan sampai berhenti bekerja karena terlalu sibuk bicara dalam hati. "Untuk apa kau kemari?" Kyuhyun bertanya pada wanita dewasa itu dengan nada datar, jangan lupakan tatapan tidak sukanya. Kyuhyun bukan tidak suka pada wanita itu, hanya saja dia datang di waktu yang tidak tepat. "Tentu saja untuk menitipkan Han Byul! Aku harus pergi sekarang dan baru kembali besok malam. Sampai besok, Kyuhyun sayang!" si wanita yang belum diketahui namanya kembali mengecup pipi Kyuhyun, membuat Kyuhyun dengan cepat mengusap bekas ciumannya. Setelah mengecup pipi Kyuhyun, ia beralih mengecup pipi Han Byul lalu, pergi dari apartemen Kyuhyun. Kyuhyun ingin mencegah kepergian wanita yang kadang ia anggap menyebalkan, karena jika datang selalu saja mengecup pipinya dan selalu saja menitipkan anak sesuka hati. Tapi apa daya? Wanita itu telah menghilang, seperti mahkluk tak kasat mata. "Ibu macam apa dia? Menyebalkan!" gerutu Kyuhyun, sebab ia tahu kemana perginya wanita yang merupakan ibu dari gadis cilik bernama Han Byul. "Ayah ..." Han Byul baru saja memanggil Kyuhyun dengan sebutan ayah, membuat kecurigaan Jiwon semakin menjadi. 'Dia benar-benar telah memiliki anak? Tapi, bukankah dia belum menikah?' hati kecil Jiwon kembali bicara, sedangkan matanya terus saja menatap Kyuhyun dan Han Byul secara bergantian. Kyuhyun menghela napas berat, kemudian beralih menatap Jiwon. Biasanya Kyuhyun selalu menunjukkan tatapan tidak ramah pada Jiwon, tapi sekarang Kyuhyun justru terlihat seperti seorang pria yang berharap kekasihnya tidak salah paham. "Ini tidak seperti yang kau pikirkan." Ucapan Kyuhyun juga mirip seperti seorang pria ketika sedang meluruskan sebuah kesalahpahaman pada sang kekasih. Dahi Jiwon terlihat berkerut, ia bingung pada ucapan Kyuhyun. Tidak seperti yang ia pikirkan? Memang Kyuhyun tahu ia memikirkan apa? Lagipula, seharusnya Kyuhyun marah kalau merasa bahwa ia sudah berpikir yang tidak-tidak. Bukan malah terlihat berusaha menjelaskan, seakan ia adalah kekasih Kyuhyun yang harus mendapat penjelasan dari kesalahpahaman. Jiwon benar-benar tidak bisa memahami Kyuhyun. "Tidak apa-apa. aku mengerti. Seseorang memang terkadang membuat kesalahan. Jangan berkecil hati. Orang lain juga kadang melakukan kesalahan." Jiwon buka suara, meski sebenarnya Jiwon belum memahami maksud ucapan Kyuhyun tadi. Kini justru Kyuhyun yang terlihat kebingungan karena ucapan Jiwon. Terkadang seseorang membuat kesalahan? Apa maksudnya? Apa Jiwon berpikir ia adalah pria b******k di masa lalu hingga menghadirkan seorang anak di luar nikah dan tidak mau bertanggung jawab? "Ayah, aku ingin makan ayam goreng." Baru saja Kyuhyun ingin menjelaskan sesuatu pada Jiwon, Han Byul sudah lebih dulu bersuara. Jika Han Byul sudah meminta sesuatu, khususnya ayam goreng. Maka sebuah keharusan bagi Kyuhyun untuk segera membelikannya, sebelum Han Byul marah dan akhirnya menangis. Membuat Kyuhyun dengan sangat terpaksa harus membatalkan sesi bicara dengan Jiwon dan harus segera keluar untuk membeli ayam goreng. "Baiklah, kita beli sekarang." Kyuhyun mengangkat tubuh Han Byul, kemudian siap untuk pergi. Tapi sebelum pergi, Kyuhyun menoleh pada Jiwon yang terlihat sudah mulai kembali bekerja. "Cukup bekerjanya. Sekarang, kau ikut aku," ucap Kyuhyun, lalu pergi sebelum Jiwon sempat mengatakan sesuatu. Meski Kyuhyun menyuruh dengan cara kurang sopan, tapi itu bukan masalah untuk Jiwon. Jiwon justru tersenyum karena bisa terlepas dari tugas tidak masuk akal yang Kyuhyun berikan. "Kau bebas, Kim Jiwon!" Jiwon berucap, kemudian keluar menyusul Kyuhyun dan Han Byul. **** Ketiga orang itu, Kyuhyun, Jiwon, dan Han Byul telah berada di restoran. Ayam goreng pun sudah ada di hadapan Han Byul, sementara Kyuhyun dan Jiwon sama-sama memesan spaghetti. Jiwon memesan spaghetti bukan karena ikut-ikutan, tapi ia dan Kyuhyun tanpa sengaja mengucapkan kata spaghetti di saat bersamaan. Sekilas, mereka nampak seperti keluarga kecil yang sedang menikmati libur akhir pekan bersama-sama. Sayangnya hanya sekilas dan itu pun sekadar harapan, sebab kenyataannya Kyuhyun adalah atasan Jiwon. Tapi tidak menutup kemungkinan bukan kalau annoying boss dan sekretaris pemalas bisa hidup bersama? Ya, apapun bisa terjadi bila Tuhan telah berkehendak. "Bisakah kita jalan-jalan setelah ini? Ibu sangat jarang mengajakku jalan-jalan." Han Byul berucap, lengkap dengan wajah cemberutnya. Jika sudah seperti ini, Kyuhyun tidak bisa untuk tidak mengangguk setuju. Han Byul memang jarang memiliki waktu bersama ibunya, karena wanita itu terlalu sibuk bekerja. Bagaimana dengannya? Ia tidak tinggal serumah dengan Han Byul, maka sudah pasti tidak punya banyak waktu bersama Han Byul. "Baiklah. Setelah ini kita pergi ke manapun Han Byul mau." Kyuhyun bicara sembari mengelus rambut Han Byul. "Bersama kekasih Ayah?" tanya Han Byul antusias, hingga nyaris membuat Kyuhyun tersedak. Sedangkan Jiwon masih terdiam, belum tahu kekasih yang dimaksud oleh Han Byul. "Ke ... kasih? Siapa yang Han Byul bilang kekasih?" tanya Kyuhyun. "Kakak ini." Tanpa menunggu waktu lama, Han Byul sudah menjawab pertanyaan Kyuhyun sembari menunjuk Jiwon. "Uhuk ... uhuk." Jiwon sampai tersedak karena jawaban Han Byul dan jujur saja, Jiwon tidak menyukai jawaban Han Byul. Kekasih Kyuhyun? Jiwon yakin dirinya benar-benar sudah tidak waras kalau sampai menjadi kekasih Kyuhyun, bos paling menjengkelkan di muka bumi ini. Menjadi sekretarisnya saja sudah menderita, apalagi jika harus menjadi kekasih Kyuhyun. Dengan sedikit terburu-buru, Jiwon meneguk minumannya sampai habis. Jiwon menenangkan diri sejenak, kemudian menatap Han Byul sambil tersenyum. "Kakak sekretaris Ayahmu, bukan kekasihnya," ucap Jiwon, namun sepertinya tidak berhasil. Bahu Han Byul terangkat setelah Jiwon bicara, sementara wajahnya menunjukkan ekspresi tidak peduli. "Bagiku itu sama saja." Menyebalkan! Jiwon mengumpat dalam hati, bahkan ia sampai menyesal karena pernah menganggap Han Byul sebagai anak manis. Ayah dan anak sama saja, sama-sama menyebalkan. Bahkan hobi mereka sama, yaitu membuat orang naik darah. Di sisi lain, Kyuhyun yang melihat ekspresi kesal Jiwon diam-diam tersenyum tipis. Entah kenapa ia begitu senang melihat Jiwon kesal, ia menganggap itu lucu daripada Jiwon tersenyum hanya karena rasa hormat bukan ketulusan. Aneh? Masa bodoh dengan kata itu, Kyuhyun tidak lagi peduli karena ia memiliki cara tersendiri dalam menjalankan hidup dan memiliki cara berbeda dalam menunjukkan perhatiannya kepada seseorang. "Ayo, kita pergi sekarang." Kyuhyun mulai bangkit dari duduknya dan berniat menggendong Han Byul, namun ditolak oleh Han Byul. "Aku ingin digendong oleh kekasih Ayah." Jadi inilah kenapa untuk pertama kalinya Han Byul menolak digendong oleh Kyuhyun. Pandangan Han Byul beralih pada Jiwon, lengkap dengan senyum tanpa dosanya. "Kakak, gendong aku," pinta Han Byul dan membuat mata Jiwon membulat sempurna, sedangkan Kyuhyun lagi-lagi tersenyum melihat Jiwon yang sepertinya mulai bertambah kesal. ••••• bersambung ...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD