Syafira mencari sosok Aryan diantara puluhan penumpang yang turun dari pesawat. Netranya terus beredar di ruang tunggu. Sudah setengah jam ia duduk menanti kedatangan pujaan hatinya dengan perasaan tidak sabar.
Dibenaknya sudah tersusun banyak rencana menyambut Aryan. Menurut jadwal, Aryan berangkat dari Soeta pukul lima sore dan sampai Juanda pukul enam. Sekarang sudah pukul enam lebih lima belas menit, beberapa penumpang sudah tampak keluar dari pintu menuju terminal penjemputan masing-masing. Namun, belum tampak kehadiran prianya itu.
Syafira yang mulai cemas dan membuka ponselnya. Siapa tahu Aryan mengirim kabar kedatangannya.
"Gak ada chat," gumam Syafira lemas.
"Terus Iyan kemana, ya?" Syafira kembali mengedarkan pandangannya mencari sosok pemuda tampan yang membuatnya terpesona.
